36. Baby Twins

569K 43.9K 15.4K
                                    

Zeen Alzean Keyzielle🕊️
..
Zeen Altheia Zheanna🕊️

..🐊..

36. Baby Twins

Rumah Altarel sangat ramai dikunjungi khususnya teman teman Aeris dan Altarel. Sedangkan papa mama mereka sudah pulang beberapa menit lalu setelah Altarel mengumumkan nama anak anak mereka.

"Zeen Alzean Keyzielle"

"Zeen Altheia Zheanna"

Aeris menyukai nama itu, Alzean dan Altheia, nama nama yang indah. Kelak nama mereka akan dipanggil Zean dan Teya.

"Aaaaa Abang Jeaannn, sini sama onty Abell" Abel mengambil Zean dari gendongan Aeris.

Plak...

Aeris menampar lengan Abel, yang benar saja, Altarel bersemedi dalam kamar mandi untuk menciptakan nama itu, dengan seenak jidat nya Abel malah mengganti nama Zean dengan Jean.

Sementara Altarel sedang berada di teras rumahnya, ia menatap wajah putrinya. Entah kenapa, Altarel melihat diri Aeris dalam mata putrinya. Sangat cantik.

"Cantik banget sihhh, pengen gigit" Altarel menggigit kecil pipi putrinya.

Oekk....oekk....

"ALTAREL!! JANGAN DIGANGGUIN ANAKNYA!" Pekik Aeris dari dalam rumah.

Altarel terkekeh geli mendengar omelan Aeris.

"Jangan nangis sayang, mama marah, Teya cantik deh, masaa cantik cantik nangis" Altarel membawa bayi mungil itu pada Aeris.

Aeris menyusui putrinya pada kamar dekat ruang tamu, agar tertutup dan tidak terlihat teman temannya.

Haikal mengambil Zean dari gendongan Abel, "Wuihh boy! Inimah foto copy an lu Rel!" Haikal mengamati wajah Zean.

Altarel tertawa sambil melemparian kaleng soda pada teman temannya.

"Zeaa, Kal mau deh yang kaya gini" Adu Haikal pada Zea yang dilanda cengo dan salting.

"Apaansi?!"

Permintaan Haikal mendapat beberapa sorakan dari mereka, sontak hal tersebut membuat tuyul Altarel yang satu ini menangis dengan kencang karena terkejut.

Altarel menghantam lengan Haikal, "Gara gara lo! Nangis nih tuyul gue!" Altarel menyusul Aeris kedalam kamar.

"Yang, nangis nih"

Aeris kebingungan, "Ini masih semangat ngedotnya, kalo dicabut nangis nanti"

"Yaudah sini yang lagi satu aja" Aeris memutuskan untuk menyusui kedua anak anaknya.

"Ditumpuk, gitu?" Tanya Altarel heran.

"Ya enggak ditumpuk juga, duh gimana sih?!" Aeris jadi bingung sendiri.

Aeris mencabut payudaranya dari mulut bayi perempuannya itu, Teya menangis dengan kencang begitu susunya terputus.

"Sabar sayangg, bentar, itu abang kamu juga nangis" Aeris merebahkan badannya di atas bantal tinggi.

ALTAREL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang