33.His tattoAltarel membuka dan menyipitkan matanya ketika sinar matahari menyapa Indra penglihatan di pagi hari ini. Aeris membuka gorden yang menutupi pintu kaca itu. Sinar matahari menerobos masuk membuat Altarel mengerjapkan matanya karena silau.
Aeris sudah bangun sejak beberapa jam lalu, malam kemarin mereka hanya melakukan sampai 2 ronde saja itu karena permintaan Aeris jadi, pagi ini ia baik baik saja. Sementara Altarel? Laki laki itu sempat ngambek kemarin sebelum akhirnya dirinya menyelesaikan sendiri.
"Aaaaa" Altarel merengek ketika selimut itu tertarik dari tubuhnya.
"Bangun sayang, udah mau jam sepuluh" Aeris menggoyang lengan Altarel.
"Nghmm??" Altarel bergumam.
"Jadi mau jalan jalan? Sekalian mau bikin tatto katanya" Aeris mengecup pipi Altarel yang masih tertidur pulas.
Kemarin malam juga Altarel mengatakan ia ingin membuat tatto di tempat temannya yang bernama Fimo, salah satu kenalannya yang mempunyai studio tatto di kota dekat sini.
"Sayang"
"Apa?" Aeris mengusap lembut pipi laki laki itu.
"Aku mau bikin tatto satu aja, boleh ya?"
Aeris melotot, "TATO APA?!" pekik Aeris, terkejut.
"Aku udah pikirin konsepnya, aku mau buat tato bibir kamu, disini" Altarel menunjuk perut kotak kotaknya, dekat pinggang.
"Nanti gambaran ciuman kamu bakal terukir disini" Jelas Altarel.
Aeris tertegun, pipinya memerah, Altarel akan mengabadikan bibirnya di badannya? Jika orang lain membuat tatto iblis, abstrak agar terlihat seram, berbeda dengan Altarel yang malah akan membuat tato bibir istrinya.
"Boleh gak?" Tanya Altarel
Aeris menatap wajah Altarel, ia merapikan rambut Altarel dan menyugarnya kebelakang menggunakan satu tangannya.
"Kenapa mau buat tato bibir aku? Biasanya kan orang buat tato macan, naga, tengkorak, biar serem" Altarel terkekeh.
"Buat apa tato kayak gitu? Mendingan tato bibir kamu, lebih manis kalo diliat" Altarel terkekeh.
Aeris tertawa renyah, "Boleh ya?" Tanya Altarel.
Altarel mengerjapkan matanya lalu bangkit dari tidurnya, ia meregangkan badannya, memutar kepalanya hingga terdengar suara 'krek' yang begitu melegakan.
Altarel memeluk tubuh Aeris dari depan, ia menundukkan kepalanya hingga bersandar pada dada istrinya. Empuk.
..🐊..
Altarel menyetir menggunakan satu tangannya, satu tangannya lagi ia tautkan dengan jemari lentik istrinya. Altarel mengecup punggung tangan Aeris membuat pipi Aeris bersemu merah.
Mata Aeris berbinar ketika melihat banyak makanan disekeliling mobil mereka. Street food.
Altarel memelankan laju mobilnya ketika melihat Aeris terus melihat kearah jendela.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL [TERBIT]
General FictionSEGERA TERBIT📌 Zeen Teja Altarel. Salah satu kisah mengenai pemaksaan cinta alias perjodohan telah menyatukannya dengan seseorang hingga pernikahan mereka dihadiahi oleh kehadiran dua tuyul kecil sebagai pelengkap keluarga mereka.