37.Three Monts
3 bulan berlalu....
Altarel baru saja datang setelah ada panggilan dari kantor yang mengharuskannya datang. Waktu menunukkan pukul 2 siang. Altarel membuka jas kantornya, ia berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman.
Langkah kaki Altarel mulai terdengar menaiki tangga. Laki laki itu membuka pintu dan menemukan Aeris tengah berdiri didepan ranjang dan membelakangi nya.
Altarel memeluk tubuh Aeris dari belakang, membuat perempuan itu sedikit terkejut. Aeris membalikkan badannya, ia memeluk tubuh Altarel dan menghirup aroma tubuh laki laki itu.
"Tuyul tuyul aku mana??" Altarel mengedarkan pandangannya untuk mencari anak anaknya.
Aeris mencubit perut Altarel, kenapa anak anak mereka yang cantik dan ganteng ini malah dipanggil tuyul?
"Lah kok satu? Satu lagi mana?" Altarel mendekati keranjang bayi. Teya tengah tertidur pulas.
"E-eh? T-tadi kan di- eh"
"Aku taruh dimana ya tadi?" Aeris ikutan panik."Yahh yang" Altarel terkejut, kemana anaknya satu lagi?
"Zeannn sayangg?? Kamu udah bisa jalan nak?" Aeris memanggil Zean sambil celingak celinguk.
Bego. Umpat Altarel dalam hatinya.
"Gak usah main main ya Aeris, satu lagi mana?" Tanya Altarel panik.
Aeris melotot dengan segera ia menghampiri ranjang, Aeris membuka kain bayi yang menutupi setengah wajah Zean yang tengah tertidur. Altarel menganga, untung saja satu tuyulnya ini tidak kenapa napa.
"Zean kamu ngapain??" Aeris menggendong bayi mungil yang tengah tertidur itu.
Altarel sebenarnya kesal namun juga tak tega karena Aeris juga terlihat sangat lelah sampai sampai tak sadar jika Zean ketutupan kain.
"Sini aku gendong" Altarel mengambil alih Zean.
Altarel mencium hidung anaknya, ia meletakkan Zean disebelah Teya dalam keranjang bayi. Kedua bayi mungil itu tidur dengan napas yang teratur. Altarel memandangi kedua buah hatinya.
"Mereka harus lebih baik daripada aku" Ujarnya.
"Kenapa emangnya?" Sahut Aeris.
"Yaaa jangan sampe niru aku yang brengsek ini, biar mereka niru kamu aja" Altarel mengelus kepala Aeris.
"Apa sih?! Kamu gak brengsek ih, kamu cowok terbaik, suami terbaik, juga papa terbaik, siapa yang bilang kamu brengsek?!" Aeris melotot, sayangnya membuat Altarel sangat gemas.
Altarel terkekeh, "Aku nakal, aku jail, aku egois, aku tengil, aku mesum, aku brengsek, sayang, aku yang blangsak kayak gini nekat buat cinta sama kamu" Altarel menangkub wajah Aeris.
"Mungkin sosok malaikat kayak kamu pantes dapetin yang lebih baik dari ak-"
"APASIH?!"
"Aku gak mau!" Aeris memeluk erat tubuh Altarel."Ini kenapa meluk meluk?" Altarel tertawa.
"Jangan ngomong gitu! Aku sukanya sama kamu, aku sayangnya sama kamu, aku cintanya kan sama kamu, bodo amat sama orang yang lebih baik dari kamu!" Omel Aeris.
Altarel tertawa, jawaban Aeris membuatnya merasa lega dan puas. Altarel menggoyang goyangkan tubuh Aeris kekanan dan kekiri. "Gemes banget sihhh" Altarel mengunyel pipi Aeris.
Oeekk....oekk....oekk....
"Astaghfirullah boy! Liat dong papa lagi pacaran, ganggu ajaa!" Altarel memperhatikan Zean yang tengah menangis, gara gara tangisan Zean, Teya juga ikut ikutan menangis.
![](https://img.wattpad.com/cover/273174716-288-k640010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL [TERBIT]
General FictionSEGERA TERBIT📌 Zeen Teja Altarel. Salah satu kisah mengenai pemaksaan cinta alias perjodohan telah menyatukannya dengan seseorang hingga pernikahan mereka dihadiahi oleh kehadiran dua tuyul kecil sebagai pelengkap keluarga mereka.