4. Baper

1M 73.7K 29.2K
                                    

4. Baper

"Boleh beli gak Rel?" Tanya Aeris masih menimang kedua lip cream berwaran berbeda di tangannya.

"Boleh," jawabnya halus.

"Bagusan yang mana ya?" tanyanya pada diri sendiri.

"Kalo gue pilih yang ini nanti-" Altarel menatapnya datar, ia melirik jam tangannya sudah 15 menit Aeris menetap di depan rak lipstik ini tetapi tak kunjung selesai juga.

"Beli keduanya! Ribet banget!" Altarel memasukkan kedua lip cream itu kedalam keranjang yang ditentang Aeris.

Aeris tersenyum pepsodent, "Ihhhh sayang banget sama looo" katanya bercanda.

"Halahh, di gini gini baru lo sayang sama gue," cibir Altarel.

"Hihiii ganteng banget deh lo"
"Aaaaaa ada lotionn terbaruuu" Aeris berlari kecil menuju rak itu, ia mengambil lotion yang Altarel tak tahu benda apa itu.

"Satu lagi boleh ya Rel?" tanya nya dengan nada memelas.

"Boleh"

Aeris bersorak gembira, ia berjalan mendekati kasir dengan belanjaan satu keranjang. Altarel memberikan dompet miliknya pada Aeris.

"Lo mau kemana?" Ia menerima dompet berwarna hitam itu dari tangan Altarel.

"Mau ngerokok diluar."

Altarel memegang kepala belakang perempuan itu lalu mengelusnya sebentar, setelah itu ia menyunggingkan senyum tipis lalu pergi dari antrian kasir.

Apaan tuh tadi? Ngga, nggaak nggak! Yang tadi bukan Altarel!!! Altarel itu ngeselin, t-tapi ko-kok dia gitu?

"Mbak!" panggil wanita kasir itu, karena Aeris bengong sampai tak sadar jika ini adalah gilirannya.

Aeris membayar seluruh belanjaannya yang memiliki total hampir 3juta rupiah. Untung saja Altarel telah memberitahukan pin atm nya pada Aeris kemarin.

Aeris menentang tas belanja itu, keluar dari toko skincare. Ia mengedarkan pandangannya mencari Altarel, ketika menengok ke kanan ia menemukan Altarel sedang duduk santai disebuah kursi masih dengan rokok ditangannya.

"Udah selesai?" Altarel menghisapnya rokok terakhir nya itu, lalu membuang dan menginjaknya.

Aeris mengangguk manjawab pertanyaan basa basi Altarel.

"Mau beli apa lagi?."

"Udah ini aja," balasnya.

Altarel mengangguk, ia menerima kembali dompetnya dari tangan Aeris dengan santai.

"Gak lo cek dulu? Gak takut gue ambil uang lo?" tanya Aeris.

"Enggak perlu, ini juga punya lo sekarang, uang gue uang lo juga, gue kerja juga nanti buat lo," kata Altarel.

Aeris mematung, tak menyangka Altarel bertanggung jawab atas dirinya, Aeris baru mengetahui sisi Altarel yang satu ini. Ia pikir tak masalah jika ia belajar mencintai manusia menyebalkan ini.

Aeris ikut masuk kedalam mobil, matanya berbinar menatap paper bag yang penuh dengan pernak pernik kebutuhannya. Jika biasanya ia membeli tercecer atau satu satu karena uang jajannya yang terbatas namun kini ia bisa membelinya sekalian.

ALTAREL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang