apa kabar istri Istri nya Alta?
Happy reading!🦋
Seorang gadis kecil memanjat tubuhnya. Altarel yang masih memejamkan matanya langsung membenarkan posisinya ketika anak gadisnya mendekati nya. "Papa..." gumamnya. Anak kecil yang sekarang berumur 6 tahun itu masih saja menempel dengannya. Altarel membiarkan Teya memeluknya diatas badannya. Ia menepuk nepuk pantat Teya agar gadis kecil itu kembali tertidur.
"Papa...susu," gumam Teya. Ia mengusap usap wajah Altarel untuk membangun ayahnya.
"Hmm?" Altarel mengusap usap dahi anaknya lantas mencolek pinggang Aeris yang tertidur disebelahnya dengan mendekap Zean yang tertidur pulas.
"Sayang....susunya mana?" tanya Altarel.
Aeris menghembuskan napasnya lalu memutar badannya untuk mengambil botol susu di nakas sebelahnya. Ia membukakan tutupnya, lalu memberikan botol susu itu pada Altarel.
"Susu..." gumam Teya dengan masih memejamkan matanya.
"Bobo lagi, sayang. Masih malem," ujar Altarel lalu menepuk nepuk pantat anaknya itu karena jam masih menunjukkan pukul 12 malam.
Beberapa menit kemudian, Altarel kembali terbangun di jam 12.30 karena merasa lapar. Ia membaringkan Teya di tengah tengah mereka lantas memberikan bantal guling kecil milik gadis itu. Altarel menggoyang goyangkan paha Aeris untuk membangun istrinya dari tidur nyenyak nya.
"Sayang..."
"Yangg...aku laper," bisiknya lagi.
"Hah...kenapa?" tanya Aeris.
Ia membaringkan Zean disebelah Teya. Ia mendudukkan dirinya sambil membenarkan bajunya yang terbuka. "Kenapa?" tanya Aeris sambil mengusap matanya.
"Laper..." lirih Altarel, ia merebahkan kepalanya pada paha Aeris yang terbuka karena wanita itu mengenakan celana pendek. Altarel malah menggulingkan dirinya disana sambil merengek.
Aeris mengusap rambut suaminya dengan mata ngantuknya. Sesekali ia menguap dalam duduknya. Ia mengusap wajah Altarel menggunakan tangannya. "Mau makan apa?" tanya Aeris.
"Apa aja."
Aeris tertawa kecil mendengarnya. "Kayu sama batu mau?" candanya lalu bangun dari duduknya namun Altarel malah menahannya.
"Bangun dong Rel, gimana mau kedapur kalo kamu tiduran disini," mendengar omelan itu, Altarel hanya tertawa lalu bangun. Ia duduk dipinggiran ranjang dengan menyugar rambutnya kebelakang. Bahkan saat bangun tidur, pesona Altarel mampu membuat Aeris kehabisan napas.
Aeris melewati nya dengan mencolek dagu Altarel, hal tersebut membuat perkara baru karena kini Altarel malah menarik tangannya mendekat. Dengan posisi dirinya duduk di ranjang dan Aeris berdiri, Altarel memeluk pinggang wanitanya lalu menenggelamkan wajahnya pada perut Aeris.
"Tuh ditarik lagi.... lepasin Rel, kan mau masakin kamu," ujar Aeris. Ia mengusap usap leher belakang cowok itu.
Altarel menggeleng dalam tempat ternyamannya. "Yaudah gak jadi ya?" ancam nya.
"Kangen sama kamu," ujar Altarel. Ia melepaskan pelukannya.
"Apasih kangen kangen orang tiap hari tidur berdua. Kamu di kamar mandi aku didapur, kamu di teras aku di ruang tamu. Kangen apa sayang??" tanya Aeris seraya tertawa sambil memegang rahang cowok itu.
Altarel menaikkan alisnya, ia menggigit bibir bawahnya sambil menatap kearah Aeris. Melihat hal itu Aeris langsung tertawa, ia menarik tangan Altarel untuk bangun dan menemaninya untuk ke dapur. Dengan senang hati cowok utu menemani istrinya untuk memasakannya makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL [TERBIT]
Narrativa generaleSEGERA TERBIT📌 Zeen Teja Altarel. Salah satu kisah mengenai pemaksaan cinta alias perjodohan telah menyatukannya dengan seseorang hingga pernikahan mereka dihadiahi oleh kehadiran dua tuyul kecil sebagai pelengkap keluarga mereka.