43. Kecentilan Teya
Di hari minggu ini, Altarel baru saja bangun. Ia melihat k samping menampakkan Teya yang bermain main dengan kakinya sendiri, mata bulat bayi perempuan itu melebar sangat menggemaskan. Altarel berdecak, Zean sudah tidak ada, entah kemana bocah piyik itu.
"Jeaannn, sini sayangg" Panggil Altarel.
Altarel menggelitiki gadis kecilnya itu, Teya menggeliat dan tertawa membuat Altarel terkekeh kecil. Altarel memeluk tubuh kecil anaknya itu, ia mengecup pipi gembul Teya berkali kali.
Tak lama setelah itu, Zean datang dari arah luar, ia berlari mendekati ranjang. Altarel mengangkat Zean lalu mendudukkannya anak itu di perut nya yang keras.
"Pagi pagi udah ilang, mama mana?" Altarel mencubit pipi Zean.
Teya bangun dari tidurannya, ia memanjat badan Altarel, Teya menyangga tubuhnya menggunakan tangan kecilnya pada dada Altarel. Tangan gadis itu tidak bisa diam, ia menggerayangi wajah Altarel, sepertinya ingin dipeluk papanya. Udah jago modus dari kecil:)
Zean memerosotkan dirinya, turun dari pangkuan Altarel lalu berlarian kesana kemari didalam kamar luas mereka.
"Eyaaa, cini mandi sama mama yukk" Aeris mengangkat Teya.
Saat menundukkan badannya untuk mengambil Teya didekat Altarel, dengan tengilnya Altarel malah mencium pipi Aeris.
"Ihh! Modus terus!" Gerutu Aeris pada suaminya yang tengah tersenyum senyum itu.
"Zeannn, sini sayangg, ayo mandi" Aeris meraih tangan Zean lalu menariknya ke kamar mandi.
Altarel mengambil ponselnya, ia membuka grup angkatan yang kembali terlihat ramai setelah beberapa tahun. Altarel menyimak semua pesan itu berisikan undangan pernikahan Gema&Aurelia. Altarel terkejut, jadi Gema akan menikah? Acaranya masih satu minggu lagi, dan satu angkatan diundang untuk menyaksikan momen bahagia ini.
Beberapa menit berlalu, Aeris keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk putih sebatas dada dibadannya. Dibelakang nya disambut kedua tuyul tuyul nya.
"Zean jangan lari lari!" Peringat Aeris.
Altarel yang sedang merokok dibalkon refleks menoleh kembali ke dalam ruangan. Altarel menatao Aeris dengan jahil, ia menatap Aeris dari atas sampai bawah. Laki laki bersiul menggoda lalu tertawa.
"Bercandaa, jangan tegang gitu mukanya" Altarel mencium pipi Aeris sekilas.
Aeris mendatarkan wajahnya. Ia berbalik lantas mendekati lemarinya untuk mangambil pakaiannya. Aeris meletakkan semua perlengkapan nya di atas ranjang. Aeris sudah memakai celana pendek didalam handuknya. Ia kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil sesuatu yang tertinggal.
Altarel memakaikan minyak telon juga bedak bayi pada Teya.
Brakk....
Altarel refleks menengok kebelakang, "Astaghfirullah Jeann, bangun jagoan, kuat kuat" Semangat Altarel ketika melihat Zean terduduk di lantai karena terpeleset.
Zean bangun dari lantai, ia mengusap ngusap pantatnya dengan tangan mungilnya, perlakuan lucu Zean itu membuat Altarel tertawa kecil. Zean mengerucutkan bibirnya, tidak ada tangisan dari mulutnya mungkin saja mood Zean sedang baik pagi ini.
Altarel melanjutkan kegiatannya memakaikan baju pada anaknya itu. Setelah selesai, Altarel membaringkan Teya diranjang kemudian memberikan Teya satu botol dot berisi susu formula. Yap mereka mencoba menyelingkan asi dan susu formula agar lebih mudah anak anak mereka berhenti menyusu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL [TERBIT]
General FictionSEGERA TERBIT📌 Zeen Teja Altarel. Salah satu kisah mengenai pemaksaan cinta alias perjodohan telah menyatukannya dengan seseorang hingga pernikahan mereka dihadiahi oleh kehadiran dua tuyul kecil sebagai pelengkap keluarga mereka.