26. Girls time.
Altarel melipat lengan kemeja hitamnya sambil menghadap cermin. Ia langsung menengok saat terdengar suara gedubrak didekatnya. Altarel langsung menghampiri sumber suara itu.
Aeris baru saja ngejungklang kedalam lemari, tadinya ia sedang mencari cari dasi kerja milik suaminya itu tapi sayangnya tangannya salah memijak hingga tubuhnya tak seimbang dan masuk kedalam lemari besar itu.
"Astaghfirullah Aeris...." Altarel menarik tangan perempuan itu untuk bangun.
"Rel sakit," keluh Aeris mengusap ngusap dahinya yang terbentur permukaan lemari.
Altarel mengusap usap dahi perempuan itu lalu meniup niupnya. "Kamu ngapain, sayang?" tanya Altarel.
"Lemarinya yang salah Relll," Aeris menunjuk lemarinya.
"Iyaa lemarinya yang salah, apapun yang ganggu kamu, merek yang salah bukan kamu kok," kata Altarel mengalah agar cepat selesai.
Aeris menaikkan kerah kemeja hitam Altarel lalu mengulatkan dasi itu pada leher suaminya. Aeris mengusap usap bagian kemeja pada dada Altarel setelah selesai dengan kegiatan memasang dasi pada leher suaminya itu.
"Rel??"
"Kenapa hm?"
"Kamu marah ya sama aku?" tanya Aeris, tangannya mengukir ukir sesuatu pada leher Altarel.
"Hah? Enggak sayang," Altarel mengusap lembut kepala Aeris.
"Kamu kesel sama aku?"
"Enggak, sayangg," balasnya.
"Tapi kan aku sering minta aneh aneh, aku sering nyusahin kamu," Aeris mengerucutkan bibirnya, nadanya berubah manja.
"Demi anak kita, sebisa mungkin aku turutin," Altarel memeluk Aeris, ia mengusap lembut punggung istrinya.
"Walaupun stres dikit," ia memelankan suaranya saat mengucapkan ini.
Aeris mendusel duselkan wajahnya di dada bidang laki laki itu, ia menghirup aroma tubuh Altarel yang sudah membuatnya candu.
"Nanti pulang jam berapa?" Aeris mendongak masih dalam dekapan suaminya.
"Kayaknya agak malem, gak apa apa ya? Nanti ada pertemuan," Altarel merapikan rambut Aeris.
"Jangan nakal dirumah, ya sayang?" tanya Altarel seperti berbicara dengan anak kecil.
"Aku bosen kalo gak ada kamu," gumam Aeris.
"Panggil temen temen kamu gimana? Nanti aku kasi uang buat belanja," Altarel mencium kening Aeris sekilas.
"Benerr???!" Aeris langsung antusias.
*****
Aeris berjalan santai disebuah mall ditemani teman teman SMA nya. Tangannya memegang secup es Boba sedangkan tangan satunya lagi menenteng paperbag berisikan mainan bayi, entah untuk apa ia membelinya padahal anaknya belum lahir.
"Mau kemana lagi nih istrinya sultan?" tanya Abel.
"Bunda ratu, kami para babu babu mu siap mendampingi mu kemanapun ibunda pergi," Luna berdiri didepan Aeris lalu melakukan hormat ala kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL [TERBIT]
Ficción GeneralSEGERA TERBIT📌 Zeen Teja Altarel. Salah satu kisah mengenai pemaksaan cinta alias perjodohan telah menyatukannya dengan seseorang hingga pernikahan mereka dihadiahi oleh kehadiran dua tuyul kecil sebagai pelengkap keluarga mereka.