45. Kondangan

421K 38.3K 13.6K
                                    

45. Kondangan

1 tahun berlalu.....

Zean dan Teya kini sudah berusia 3 tahun jalan 4 tahun. Kedua buah hati Altarel dan Aeris kini sudah mulai aktif bermain diluar rumah, khususnya Zean, anak itu selalu membuat Altarel pusing karena kelakuannya. Satu lagi Teya, Teya penurut, tidak pecicilan tetapi jika dia bertemu dengan cowok cowok ganteng yang menarik hatinya, jangan tanyakan bagaimana kelakuan anak itu, sudah pasti sifat kecentilannya akan keluar.

Zean dan Teya masih tidur bersama Altarel dan Aeris karena Aeris tidak tega membiarkan mereka tidur berdua. Pagi ini merupakan hari Minggu, tepat acara terselenggaranya acara pernikahan Haikal dan Zea, teman Altarel dan Aeris.

Aeris sudah selesai menyiapkan sarapan, ia melirik jam, menunjukkan pukul delapan pagi. Altarel masih bergulat dengan selimutnya dengan anak anaknya di sisinya.

Zean dan Teya duduk disebelah papanya, kegiatan mereka pagi ini adalah mengganggu tidur Altarel.

(Image Altarel tidur digangguin bocil)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Image Altarel tidur digangguin bocil)

"Papa! Cekayang ke yumah Om Kal, ya pa?!" Tanya Zean antusias.
(Papa! Sekarang kerumah Om Kal, ya Pa?)

Anak kecil itu menggoyang goyangkan lengan Altarel. Sementara Teya menarik narik rambutnya.

"Papaa!!! anunn papaaa! Nanti mama mayahh!" Teriak Teya.
(Papa, bangun papa! Nanti mama marah!)

Altarel bergumam, ia menggeliat kecil diatas ranjang.

"Papa ngantuk banget sayang" Altarel menutup wajahnya dengan selimut.

"Papaaa!! Ayoo keyumah Om Kal!! Jean mau ambil itan cupang naa!!" Teriak Zean.

Altarel mengabaikan teriakan teriakan anak anaknya, ia menggulingkan dirinya hingga ia tidur dengan posisi tengkurap sekarang.

"Papaaa!! Bangunn!!" Teya menarik narik kuping Altarel.

Zean nenaiki punggung Altarel, ia menunggangi punggung tegap Altarel layaknya bermain kuda kudaan.

Aeris membuka pintu kamar, Aeris terkejut ketika anak anaknya terlihat mengeroyok Altarel.

"Yaampun Zeann, jangan digituin dong papanyaa" Aeris menurunkan Zean dari punggung Altarel.

"Mama! Papa ndak auu banunn" Adu Zean pada Aeris.
(Mama! Papa gak mau bangun) 

Aeris duduk dipinggiran ranjang disebelah Altarel, dengan lembut ia mengusap rambut suaminya itu. Aeris mengelus pipi Altarel dengan lembut.

ALTAREL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang