Sesampainya Jemin di toilet. Dia langsung berdiri di depan tempat keluar toilet itu. Karena pada dasarnya dia hanya ingin bertemu langsung dengan Yuni.
Yuni pun keluar dari toilet wanita dan tiba-tiba saja Jemin meraih tangannya Yuni dari arah samping kanannya.
Dengan sigapnya Jemin yang meraih tangan Yuni, "Yun tunggu. Ada hal yang mau gua omongin"
"E-Eh?" Ucap Yuni kebingungan "Nana?" Tanya dia pelan.
"Iya Yun. Sebelumnya kita kan udah ketemu dikampus. Tapi gua belum sempet minta maaf"
"Minta maaf. Buat apa?" Yuni yang merasa kebingungan.
"Maaf karena gua dulu udah ninggalin lu. Waktu kita kecil. Sorry yaa"
"Oh iya, engga apa-apa kok Na. Lagian kan udah lama juga kejadian itu. Santai aja sih."
"Berarti kita boleh mulai dari awal lagi?" Tanya Jemin dengan semangat.
"Mulai apa?" Yuni yang mulai kebigungan lagi dengan perkataan Jemin.
"Mulai hubungan lah Yun"
"Hah. Hubungan? Hubungan apa?"
"Iya. Hubungan pertemanan"
"Astaga. Kirain hubungan apa"
"Lu mikir apa emangnya?"
"Engga kok" Jawab Yuni yang tersipu malu.
Dalam batin Yuni " Ini si Nana dateng-dateng kenapa jadi begini sih. Kayak random aja orang nya. Kenapa makin manis sih"
"Yun kenapa diem. Serius nih?" Jemin yang menggoda Yuni.
"E-Eh. Engga kok"
"Yaudah. Bagi Id Line boleh?"
"Boleh kok. Sebentar gua cek handphone dulu."
Mereka pun bertukar Id Line di depan pintu masuk toilet.
"Yaudah. Gua cabut dulu ya" Ucap Yuni yang segera pergi dari tempat itu.
"Oh iya" Jawab Jemin yang mengikuti dari belakang Yuni.
Sesampainya Yuni si tempat duduk,
"Yun lama amat lu di toilet. Bertelur lu?" Tanya Aul meledek.
"Yee. Mana ada gua bertelur. Emangnya gua binatang Ovipar!" Jawab Yuni ngegas.
"Siapa tau kan ya. Ngakak gua masa" Ucap Aulia dengan membayangkan hal tersebut.
"Ngakak kenapa lu Ull?" Tanya Nisa.
"Iya itu si Yuni bertelur macam Ayam. Terus mengerami anak-anaknya"
"Astaga. Ngapain dibayangin sih" Ucap Nisa yang terheran-heran.
"Tau ya emang si aul itu anaknya random sekali. Udah ah udah" Ucap Yuni yang membereskan semua barang-barang nya yang ada di meja.
"Noh liat. Lu pada ketawa-ketawa. Temen lu satu lagi malah merenung. Kenapa si Mel? Tanya Nisa ke Meli.
"Engga kok gais. Udah cukup yuk nongkrong nya. Balik yuk?" Ucap Meli yang terlihat sangat lesu.
"Yaudah. Ayo cabut. Gua dah siap keluar nih" Ucap Yuni yang telah selesai membereskan barang-barangnya.
"Tunggu. Keluar apa?" Tanya Aul yang sedikit meledek Yuni.
"Apanya yang keluar?" Tanya Yuni terheran-heran.
"Telurnya. Haha" Dengan polosnya Aul tertawa terbahak-bahak sehingga membuat seisi kafe itu melihat kearah dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK 2U [END]
FanfictionMencintai bukan hanya tentang saling berbagi kesenangan atau kesedihan saja. Tetapi mencintai dengan hati yang tulus serta memiliki arti di dalam kehidupannya adalah point terpenting dalam menjalani sebuah hubungan percintaan. Bukan hanya itu saja d...