Menyusuri halaman rumah yang begitu luas, begitupun hamparan bunga-bunga telah tersusun rapi diantara rumput-rumput hijau yang segar. Mereka berdua sangat menikmati perjalanan menuju rumah mewah itu.
Tak terasa karena saking menikmatinya, mereka berdua telah sampai dipintu masuk rumah itu.
"Mari silahkan masuk, Nyonya.." Seorang lelaki yang terlihat dengan pakaian jas nya itu membukakan pintu mobil yang ditumpangi Ibunya Meli.
"Terimakasih Pak" Sambil keluar dari mobil itu.
"Ibu tungguin Meli" Meli pun segera mengikuti dari arah samping ibunya.
"Silahkan, lewat sini Nyonya.." Ucap penjaga itu.
Dibukanya pintu. Mereka berdua tercengang abis. Melihat pajangan rumah yang mewah dan dilapisi emas anti karat, guci yang disusun secara rapi, tepat disudut rumah itu terlihat mengkilap tiada tara. Lampu-lampu yang terpasang indah seperti berlian pun menyinari ruangan itu dengan megah.
"Ibu. Ini serius rumahnya bapak itu? Mewah banget. Kayak istana dinegeri dongeng" Meli yang tercengang dengan keadaan itu.
"Iya Mel. Bener kok ini tempatnya"
Sementara itu,
"Tuan dan Nyonya. Tamunya sudah datang" Ucap penjaga itu.
Dan terlihatlah sepasang suami istri yang telah menunggu kedatangan mereka. Pasangan itu telah berdiri disamping meja makan yang telah dipenuhi oleh berbagai macam hidangan makanan.
"Selamat datang dirumah kami. Ibu Anindya Inara. Kalo boleh tau dipanggil siapa Bu?" Ucap ramah bapak pemilik rumah itu.
"Dipanggil Bu Dya aja. Terimakasih telah mengundang kami Pak Ravin dan Bu Teresia. Suatu kehormatan kami bisa hadir disini" Ucap Bu Dya alias ibunya Meli dengan ramahnya.
"Jangan sungkan ya. Anggap aja ini rumah kalian" Bu Tere yang tersenyum ramah kearah mereka berdua. "Oh iya, ini anak ibu?"
"Iya ibu, ini anak saya. Namanya Amelina Inara. Biasa dipanggil Meli. Salam kenal nak.." Bu Dya menyuruh Meli untuk memperkenalkan dirinya.
"Om dan Tante, aku Meli. Salam kenal" Meli yang tersenyum manis sambil menatap mereka berdua.
"Kayaknya udah cukup kita memperkenalkan diri. Lebih baik langsung pada makan nih. Kalian kan perjalanan jauh, pasti udah laper" Candaan yang terlontar dari Pak Ravin.
"Bapak tau aja nih" Timpal Bu Dya yang telah duduk dikursi kosong itu.
"Ibu.. Jangan mulai-mulai ya" Ucap Meli yang merasa malu dengan tingkah ibunya itu.
"Engga Mel. Tenang aja kamu"
Mereka berdua mengobrol dengan sangat akrab. Sambil mencicipi berbagai macam hidangan itu. Mereka membahas bisnis yang akan dilakukan. Terkait pemesanan kue itu.
"Oh iya Bu Dya. Kue yang mau saya pesan itu sebanyak 5000 kue. Soalnya tamu yang hadir banyak. Jadi ya sedia segitu deh. Ibu menyanggupinya?" Tanya Bu Tere sambil menatap kearah Bu Dya.
"Saya menyanggupinya Bu. Bersyukur sekali ibu sudah mau memesan kue buatan saya. Saya akan memberikan yang terbaik bu"
"Terimakasih ya Bu Dya. Rencana bulan depan acaranya"
"Baik Bu, akan saya persiapkan semuanya"
Mereka melanjutkan makannya kembali,
"Bun.. Yah.. Jeje pulang"
"Jeffrey sini makan dulu. Kita kedatangan tamu nih" Ucap Bu Tere kearah Jeffrey yang telah berjalan menuju tangga rumah itu.
"Jeje engga laper Bun. Makan aja duluan"
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK 2U [END]
FanficMencintai bukan hanya tentang saling berbagi kesenangan atau kesedihan saja. Tetapi mencintai dengan hati yang tulus serta memiliki arti di dalam kehidupannya adalah point terpenting dalam menjalani sebuah hubungan percintaan. Bukan hanya itu saja d...