Suasana dipemakaman Mark kala itu,
"Udah ya Yun, Mark udah tenang disana" Aulia yang sedari tadi mengelus pundak Yuni.
"Iya Aul, gua udah ikhlas kok. Mark juga udah engga nahan sakit lagi, dia udah tenang disana. Love you Mark" Yuni yang mencium batu nisan Mark.
"Yaudah kalo gitu, cuacanya udah mau hujan ini, gua anter lu balik ya Yun, sama Aul juga" Ucap Jeno.
"Yaudah yuk Yun, bareng gua sama Jeno aja naik mobil dia"
"Iya Aul, Jen. Makasih ya kalian udah peduli sama gua dan Mark"
"Iya sama-sama. Kita kan temen lu juga" Ucap Jeno yang tengah berdiri disampingnya Aulia.
Mereka pun bertiga segera bergegas masuk kedalam mobil. Namun tanpa disangka-sangka seseorang telah mengikuti mereka dan bersembunyi dibelakang pohon besar disekitar pemakaman itu. Seseorang itu tampak memakai pakaian hitam dari atas kepala hingga ujung kakinya.
Percakapan ditelepon...
"Musuh udah gua ikutin terus. Tinggal nunggu waktu mainnya"
"Bagus kalo gitu. Kalo bisa nanti malem lu udah beraksi ya. Gua engga mau tau"
"Siap bos"
"Semua alat-alat buat bunuh dia udah ada ditangan lu kan?! Aman kan!?"
"Aman bos, tinggal nunggu waktu mainnya aja"
"Oke, kabarin terus ya nyet. Lu udah gua bayar mahal buat bunuh tuh orang"
"Siap bos. Gua bakalan extra tenaga buat bunuh tuh musuh lu"
"Oke, gua pegang omongan lu"
-🍁-
"Aulia.." Ucap lembut seorang Jeno.
"Iya sayang, kenapa?"
"Jangan turun dulu dari mobil"
"Kenapa sayang, ini kan udah malem"
"Kenapa emangnya"
"Yaa, nanti aku dicariin Mama ku gimana"
"Heuumm.. sebentar aja gimana. Aku mau liat kamu sebentar aja"
"Ya ampun, bayi aku lucu banget sih"
"Sebentar ya.. Please" Jeno dengan keimutannya.
"Iya-iya sayang aku. Mau ngapain emang?"
"Mau cium kamu boleh?" Jeno dengan sengaja mendekati kearah wajahnya Aulia.
"Hah?!"
"Cium kamu boleh?"
"Hah?!"
"Hah, heh, hoh, aja dari tadi"
"Yaa.. gimana dong"
"Boleh engga?"
"Mau cium apa emangnya?"
"Yang enak apa"
"Ya apa, Bibir ? Jangan aneh-aneh kamu Jen"
"Kalau iya gimana? Mau ga?"
Aulia terdiam, keringat ditubuhnya mulai terasa membasahi wajahnya yang polos itu. Jantungnya mulai berdetak tak karuan.
"Hahahaha"
"Ihh, Jeno kenapa kamu ketawa? Emang ada yang lucu apa"
"Ya kamu itu, baru aku gituin aja udah salting banget. Keliatan sayang, dasar-dasar" Jeno sembari mengacak-acak rambutnya Aulia yang tergerai indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK 2U [END]
FanfictionMencintai bukan hanya tentang saling berbagi kesenangan atau kesedihan saja. Tetapi mencintai dengan hati yang tulus serta memiliki arti di dalam kehidupannya adalah point terpenting dalam menjalani sebuah hubungan percintaan. Bukan hanya itu saja d...