Chapter 57 - The first and last love

343 37 21
                                    

"Sakit..?"

"Iya. Aku engga mau kamu sakit hati dan kecewa sama aku"

"Kenapa gitu sih pemikiran kamu Mark? Dengerin.. Aku udah tau semuanya. Aku engga mau kamu hadepin ini semua sendirian, pokoknya engga mau"

"Tapi Yun..,"

Belum sempat terucap oleh Mark, kini jari jemarinya Yuni pun menutup mulut Mark secara perlahan.

"Jangan takut, aku ada disini buat kamu. Jangan pernah merasa sendirian. Kamu punya aku. Aku harap kamu mau kalau aku selalu ada disamping kamu" Ucap seorang Yuni yang kini menatap sendu wajah yang terlihat lugu dan polosnya seorang Mark.

Namun tanpa disangka, air mata yang sedari tadi hanya tertahan oleh Mark, mulai menetes begitu saja.

"Mark, kamu nangis?"

Mark hanya terdiam sembari menatap dalam mata Yuni yang tepat berada dihadapannya itu. Namun jawaban Mark hanyalah sebuah gelengan kepala.

"Mark jawab aku, Kenapa kamu nangis?"

Tiba-tiba saja..

"Makasih ya Ayuni" Jawab Mark pelan.

"Makasih untuk apa?"

"Makasih, kamu udah mau ada disamping aku. Aku harap aku bisa sembuh dari penyakit ini. Kalau pun engga sembuh, aku harap kamu bahagia menjalani hidup selanjutnya ya"

"Ssstt.. Kamu engga boleh mikir yang engga-engga. Aku yakin kamu pasti sembuh"

"Iya Ayuni Seinna" Mark tersenyum manis dihadapan Yuni, matanya yang sendu mengartikan cinta tulus yang ada untuknya.

"Oh iya Mark, aku mau tanya boleh..,"

Pertanyaan itu terhenti sesaat,

Kecupan manis Mark yang berhasil mendarat dikening seorang Ayuni pun, berhasil membuat malam itu menjadi lebih hangat.

"I love you Ayuni Seinna"

Yuni tercengang habis-habisan, melihat tingkah Mark yang tak pernah sekalipun terbesit dipikirannya. Kini dia hanya menatap dalam Mark yang ada dihadapannya itu.

"Mark.. kkamu.." Wajahnya yang terlihat merah merona.

Mark hanya tersenyum manis melihat wajah gugup seorang Ayuni.

"Kamu engga mau bales, i love you too gitu buat aku" Mark tersenyum sembari melihat wajah Yuni yang nampak kemerahan.

"A-apa? K-kenapa? too iya too much Mark"

"Apa yang too much coba?"

"Apa ya.."

"Jadi aku ditolak. Yaudah deh" Mark langsung memalingkan wajahnya.

Tanpa pikir panjang Yuni langsung memeluknya,

"I love you too Mark. Aku sayang kamu"

Ucapan itu berhasil membuat seorang Mark tersenyum-senyum sendiri.

"Aku juga sayang kamu. Oh iya, kamu tadi mau tanya apa?"

"Kamu check up kapan lagi? Aku boleh ikut engga, temenin kamu"

"Minggu depan, abis itu bakalan dikasih surat buat pelaksanaan operasinya"

"Aku ikut ya, boleh yaa, please" raut wajah imut dibarengi dengan cara memaksanya itu.

"Iya-iya, boleh aja"

"Yeay, Makasih ya Mark"

"Sama-sama Ayuni. Ehh, ngomong-ngomong kamu engga dimarahin Bunda. Malem-malem gini belum pulang ke rumah"

BACK 2U [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang