"Katanya lu mau pulang? Kok mampir ke toko bunga segala?" Tanya Jeno dihadapan Aulia.
"Mmm.. Mama gua itu kalo lagi marah-marah biasanya dikasih wangi bunga langsung baik lagi. Jadinya udah tradisi gua beli bunga kalo mama gua marah deh" Aulia yang tengah memegangi bunganya.
"Emang mama marah? Kenapa?"
"Iya itu gara-gara anak perempuannya belum pulang. Padahal kalo kakak gua pulang malem. Ya, biasa aja reaksinya. Beda sama gua. Selalu kena marah"
"Mungkin karena kakak lu udah bisa jaga diri. Kalo lu kan masih harus tetep dijangkauan mereka"
"Iya bisa jadi juga sih. Karena kan dia sibuk sama bisnisnya. Ditambah dia udah punya rumah sendiri. Oh iya. Lu kenapa bisa tiba-tiba kesini. Ada perlu sama gua?"
"......" Jeno yang terdiam sebentar dan bola matanya berputar-putar seraya memikirkan sesuatu hal.
"Mmm.. Kok diem sih. Kenapa hayo? Lu khawatir sama gua ya Jen. Atau mau anter gua pulang?"
"Dih. Pede banget sih. Gua itu kesini. Ya kebetulan aja liat lu. Sebenernya arah rumah gua kan lewat sini juga. Jadi sekalian aja"
"Sekalian apa? Sekalian bareng gua gitu"
"Yaudahlah seterah lu mau anggep itu apa. Gua duluan" Jeno yang tengah berjalan meninggalkan tempat itu.
Belum sempat pergi dari tempat itu. Hujan perlahan-lahan turun. Jeno pun membalikan dirinya dan kembali ke tempat Aulia yang sedang berdiri tepat didepan toko bunga tadi.
"Kenapa balik lagi?" Tanya Aulia yang tengah tertawa kecil melihat tingkah Jeno.
"Lu engga liat emang. Ini tuh hujan"
"Kenapa emang? Kan cuman hujan. Terus hujannya air pula"
"Kalo gua hujan-hujanan nanti bisa sakit. Gua engga mau"
"Haha. Jenovan takut hujan" Aulia yang tertawa karena hal itu
"Jangan ketawa ya lu. Gua itu bukan takut. Tapi cuman mau menghindari hal yang engga-engga aja. Kalo masih bisa berteduh. Kenapa engga. Iya kan"
"Iya deh iya. Semua bener dimata Jenovan"
"Iya emang bener sih. Akuin aja"
Hujan semakin deras ditambah dengan desiran angin yang berhembus kencang. Suara gesekan dedaunan dipohon terdengar keras ditelinga akibat hujan deras itu.
Jeno melirik ke arah Aulia yang tengah memegangi tubuhnya karena merasa dingin. Tiba-tiba saja Jeno memakaikan jaket yang dia pakai ke Aulia.
"Dipake. Jangan dibuka. Anginnya kenceng" Ucap Jeno yang telah selesai memakaikan jaketnya ke Aulia.
"Ehh.." Aulia yang terkejut bukan main.
"Udah pake aja. Jangan bandel"
"Tapi? Nanti lu kedinginan Jen"
"Gapapa. Kalo dibandingkan sama lu. Kulit gua lebih tebel. Jadi santai aja"
"Mmm.. Makasih ya Jen" Aulia tersenyum-senyum sendiri.
"Iya. Sama-sama"
Mereka pun menunggu hujan itu berhenti. Sambil menunggu mereka berdua saling berdiam diri dan tidak mengatakan satu kata apapun. Hampir setengah jam, mereka menunggu hujan itu berhenti.
"Hujannya udah berhenti nih Jen" Ucap Aulia yang langsung menatap kearah Jeno. "Lu mau kemana Jen?"
"Ya mau pulang lah" Jeno yang telah berjalan mendahului Aulia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK 2U [END]
FanfictionMencintai bukan hanya tentang saling berbagi kesenangan atau kesedihan saja. Tetapi mencintai dengan hati yang tulus serta memiliki arti di dalam kehidupannya adalah point terpenting dalam menjalani sebuah hubungan percintaan. Bukan hanya itu saja d...