Jeno yang kini telah berada dipelukan Aulia, hanya bisa terdiam, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Dia terdiam dan tanpa disadari air matanya menetes dipundaknya Aulia.
"Gapapa kalau sampai saat ini lu belum nyimpen perasaan buat gua Jen. Tapi gua lebih seneng buat ngungkapin perasaan gua lebih dulu" Aulia yang memeluk erat Jeno sembari kedua tangannya menepuk-nepuk punggung Jeno dengan lembutnya.
Jeno yang kini telah didekapan Aulia terus memikirkan dia dihatinya "Maaf ya Aulia. Gua emang salah dari awal. Gua kasar. Gua egois. Gua semena-mena sama perasaan lu. Bisa-bisanya gua engga menghargai kasih sayang tulus. Yang lu kasih ke gua. Tapi kenapa giliran gua udah sayang sama lu. Ada aja cobaan yang dateng"
"Btw masih mau gua peluk aja nih? Hehe" Aulia yang meledek Jeno, karena saking nyamannya berada dipelukan dia.
"Maaf ya.." Ucap Jeno pelan sembari melepaskan pelukannya dari Aulia
"Lah kok minta maaf sih Jen?"
"Ya, maaf aja"
"Iya deh. Gua maafin kok. Malah dari awal gua udah maafin semua yang lu lakuin ke gua. Tunggu? Kok mata lu merah sih? Abis nangis ya?"
"Eh? Siapa yang nangis sih. Tadi itu kelilipan ya"
"Masa sih? Bohong ya"
"Dih.. Engga percaya. Yaudah"
"Iya deh Jen. Percaya banget"
"Oh iya. Sekarang waktu lu balik ke kamar. Mungkin udah ada suster atau dokter yang mantau keadaan lu disana"
"Okelah. Ayo. Pelan-pelan ya Jen dorong kursi roda nya"
"Iya-iya bawel"
Mereka berdua pergi kembali ke kamar.
Sementara itu seorang Ayuni sudah berdiri digerbang kampus dia terlihat tergesa-gesa. Dia kebingungan meminta bantuan kepada siapa untuk pergi menuju rumah sakit. Nyatanya tanpa disadari Jemin yang baru saja sampai di kampus, tiba-tiba saja lewat dihadapannya, sembari mengendarai motornya itu.
Suara klakson motor Jemin mengejutkan Yuni yang sedang kebingungan itu.
"Ehh?!" Yuni yang terkejut dengan suara itu.
"Yun?! Kenapa grasak-grusuk gitu" Tanya Jemin yang tanpa disengaja berpapasan dengan Yuni didepan gerbang kampus.
"Ini loh Na. Gua bingung" Yuni yang wajahnya sedang kebingungan.
"Bingung kenapa? Emangnya udah kelar kelas lu?"
"Kelas masih ada sih. Tapi gua mau jenguk temen gua yang sakit. Soalnya tadi katanya dia kecelakaan"
"Terus bingung nya dimana?"
"Dompet gua ternyata ketinggalan dirumah. Saldo direkening gua juga lagi abis. Terus pas pagi juga gua naik busway dibayarin dulu sama temen"
"Oh gitu. Yaudah, mau gua anter ga?"
"Serius engga apa-apa? Ngerepotin gak nanti"
"Engga kok santai aja"
"Lu emang engga ada kelas Na?"
"Kelas ada sih jam satu"
"Hah? Jam satu. Sekarang aja udah jam setengah satu"
"Gapapa udah. Bolos sekali-kali bolehlah. Hehe"
"Mmm.. Yaudah deh kalo gitu"
"Naik Yun"
"Iya. Sebentar"
"Pegangan. Nanti takut jatoh"
"Iya-iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK 2U [END]
FanfictionMencintai bukan hanya tentang saling berbagi kesenangan atau kesedihan saja. Tetapi mencintai dengan hati yang tulus serta memiliki arti di dalam kehidupannya adalah point terpenting dalam menjalani sebuah hubungan percintaan. Bukan hanya itu saja d...