Tiba-tiba saja Yuni langsung mengambil handphone didalam tas nya itu,
"Halo iya alam. Oke gua ke situ sekarang juga. Oke-oke siap" Yuni menutup panggilan itu. "Eh, maaf ya ini ada panggilan alam. Jadi harus kesana sekarang juga. Oke permisi" Dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Sementara disisi kursi panas yang dimana menempatkan antara Marka dan juga Jemino. Duduk saling berhadapan dan juga pandangan mereka yang terlihat tajam. Setajam silet.
"Gua mau tanya sama lu Mark?" Tanya ketus Jemin.
"Iya boleh, tanya aja. Selagi masih rasional untuk gua jawab" Jawab Mark yang masih duduk dihadapannya Jemin.
"Sebenarnya lu ada rasa engga sih sama Yuni? Kasian dia hei. Nunggu lu gitu. Gua kasih tau aja ya. Cewek tuh mau nya cowok yang mulai duluan. Engga mesti lu tanya. Kayak buat mancing dia suka sama lu gitu. Kalo lu suka ya, bilang suka. Kalo engga ya, bilang engga. Jangan ngegantung gitu. Labil sih lu"
"Lu mau gua jawab jujur?"
"Iyalah. Pake ditanyain" Jawab ngegas Jemin.
"Oke, gua emang suka sama Ayuni. Gua emang sayang sama dia. Bahkan gua pengen banget buat terus ada disampingnya dia. Tapi kenyataan emang pait. Gua engga bisa buat jadi semua itu. Karena gua paham kondisi gua kayak gimana sekarang"
"Hah? Apaan sih maksudnya? Kok jadi belibet gitu"
"Iya gitulah. Susah buat gua jelasin. Dan biar gua aja yang tau semua ini. Masalah tadi gua bilang kayak gitu ke Ayuni ya cuman mau tanya aja"
"What!? Cuman mau tanya aja kata lu. Oh, lu mau nge'ghosting dia ya. Berani lu ghosting dia. Urusannya sama gua"
"Tenang aja Jem. Gua engga sejahat itu kok. Intinya gua mohon banget buat jaga dia disamping lu. Jaga dia kalo lagi sedih dan butuh support system, ya intinya itu yang bisa semangatin dia. Gua titip dia sama lu"
"Lu mau keluar negeri ya? Pake nitipin Yuni ke gua"
"Gua mau pergi jauh intinya. Lu mau ikut?" Mark yang tertawa oleh pertanyaan Jemin.
"Ogah amat gua. Pergi sama lu. Sorry yee"
"Yaudah gua cabut duluan" Mark bangkit dari duduknya itu.
"Eh, lu mau kemana? Kita belum selesai ngomong ya"
"Gua mau ke asrama. Kenapa emangnya, lu mau ikut?"
"Males banget. Yaudah sana dah"
Mark pun meninggalkan perpustakaan itu. Sementara Jemin yang tak lama setelah meminjam buku yang dia cari, dia pun segera bergegas pulang kerumahnya.
Disisi lain, alih-alih mendapatkan panggilan alam. Seorang Ayuni Seinna yang tampak tak menyadari kalau dia telah berjalan selama lebih dari satu jam. Kini dia telah sampai ditaman yang jaraknya tak jauh dari tempat kuliahnya itu. Dia pun berhenti sejenak dan duduk dikursi taman kosong itu.
"Huh.." Hela nafasnya itu. "Sumpah ya, kenapa mereka berdua bisa tanya begitu ke gua sih. Untung aja gua cerdik, bisa cepet tanggap dan bohong soal ini panggilan alam. Kalo engga gua bisa membatu kali. Bagusnya gua langsung pergi dari tempat itu. Oh iya, kenapa gua engga jadi pinjem buku. Ahh, nyebelin masa harus kesana lagi sih. Tau ah, mendingan balik aja. Urusan itu belakangan. Tapi kayaknya, nyontek emang jalan ninjaku" Yuni langsung bangkit dari duduknya dan langsung pergi menuju halte busway terdekat.
-🍁-
Sementara itu Jeno dan Aulia yang tengah berada dimotor. Sedang pergi menuju kesesuatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK 2U [END]
FanfictionMencintai bukan hanya tentang saling berbagi kesenangan atau kesedihan saja. Tetapi mencintai dengan hati yang tulus serta memiliki arti di dalam kehidupannya adalah point terpenting dalam menjalani sebuah hubungan percintaan. Bukan hanya itu saja d...