Chapter 43 - Hold my hands

279 39 16
                                    

"Ada apa sih Jen. Sampe ngomong diluar gini"

"Lu janji jangan bilang ke Aulia soal ini ya?"

"Tunggu. Bilang soal apa nih?"

"Janji dulu sama gua?"

"Iya-iya gua janji. Emangnya ada apa sih?"

"Gini loh Yun. Sebenernya dia itu engga kecelakaan"

"Hah! Kok bisa? Tadi bukannya lu bilang dia kecelakaan. Gimana sih"

"Gua jelasin aja dari awal ya. Tadi gua tanya dia kronologi nya kayak gimana. Dia jawab ngelantur. Bilang ini kecelakaan pas waktu berangkat ke kampus. Sedangkan dia ke kampus pasti sama lu kan"

"Hah? Dia ngomong begitu?"

"Iya Yun"

"Kok bisa sih"

"Dia itu sebenernya dibully sama Tiffany. Lu tau kan dia?"

"Apa! Dibully?! Sama Tiffany anak yayasan kampus kita"

"Iya Yun. Dia dibully. Semua emang salah gua" Jeno nada bicaranya mulai terdengar lemah.

"Kok salah lu sih? Tunggu-tunggu, gua masih engga ngerti sama hal ini. Sebenernya ada apa sih!? Kok mainannya fisik sih"

"Tiffany suka gua. Dia bully Aulia biar bisa ngancem gua jadi pacarnya"

"Serius? Gila sih! Cara dia norak banget. Gua engga bisa biarin ini Jen. Harus gua beri pelajaran tuh anak" Yuni yang mulai terbawa emosi dengan keadaan itu.

"Engga Yun. Lu jangan gegabah. Kalo lu sampe buat yang engga-engga sama Tiffany, lu bakalan bisa dikeluarin dari kampus. Relasi Tiffany itu bukan main-main Yun. Sekali lu ambil langkah yang engga bener. Bakalan ngaruh buat hidup lu"

"Cihh.. Ada ya orang kayak gitu. Lu ada rencana Jen?"

"Gua ada rencana sih. Tapi masih gua pikirin dulu"

"Apa lu perlu bantuan gua?"

"Engga perlu kok Yun. Tapi lu tetep disampingnya Aulia ya. Kalo dia lagi sedih. Tolong temenin dia biar engga sendirian"

"Oke deh kalo gitu yang lu mau"

"Oke. Thanks ya Yun"

"Iya sama-sama Jen"

Kini pembicaraan mereka berdua telah selesai dan kembali lagi ke kamar itu.

"Lama banget kalian ngobrolnya. Ngobrolin apa sih?" Tanya Aulia yang tengah bersandar dikasurnya itu.

"Bukan apa-apa kok Ull. Tenang aja Jeno engga bakalan gua ambil" Ledek Yuni  yang tengah duduk di sofa ruang itu.

"Hey.. Apaan sih Yun" Aulia yang tersenyum sambil matanya melirik manja. "Oh iya. Tadi dokter bilang. Gua udah bisa pulang secepatnya juga. Engga usah nginep. Katanya ini masih termasuk luka ringan"

"Nanti pulang sama Yuni ya. Gua yang pesenin taksi" Ucap Jeno sembari melihat ke arahnya.

"Kenapa engga lu yang anterin gua Jen?"

"Gua ada urusan mendadak. Jadi gua engga bisa anter lu"

"Oh.. Gitu, ya" Raut wajah Aulia yang terlihat sedih.

"Yaudah makan dulu. Kan lu belum makan. Butuh energi" Jeno yang menyuruh Aulia untuk makan bubur pemberian Yuni.

"Mmm.. Gua mau makan. Asalkan lu yang suapin gua Jen" Aulia yang tersenyum-senyum sembari melihat Jeno disampingnya itu.

"Yaudah sini. Cepet bangun mangkanya. Tiduran mulu sih"

"Iya deh bangun. Makasih ya Jeno"

Tiba-tiba saja terdengar celetukan dari Yuni.

BACK 2U [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang