Chapter 45 - I want you to know

302 37 31
                                    

"Aul tunggu. Lu kenapa begitu sih"

"Gua udah engga tahan lagi Yun" Aulia menahan air matanya.

"Iya gua tau perasaan lu. Tapi tolong lu berhenti dulu"

Aulia menghentikan langkahnya,

"Nangis aja, kalo itu bisa buat lu lega"

Aulia meneteskan air matanya. Menangis disampingnya Yuni yang kini sudah menjadi tumpuannya.

"Jeno kenapa sih Yun. Kenapa engga pernah serius dikit sama gua" Isak tangis Aulia semakin terdengar kencang.

"Perasaan kan cepet berubah. Kita engga pernah tau perasaan dia kemarin dan sekarang itu gimana Aul"

"Ya, tapikan dia udah tau kalo gua itu sayang banget sama dia. Seharusnya kalo dari awal dia ada rasa sama Tiffany. Kenapa harus lakuin hal manis ke gua sih. Gua capek Yun"

"Iya gua tau kok" Yuni yang terus menenangkan Aulia sembari menepuk pundaknya.

"Apa gua harus nyerah aja ya. Buat dapetin dia" Aulia yang tak tahan dengan hal yang terjadi padanya.

"Yakin lu mau nyerah. Sebelum dapetin Jeno?"

"Iya Yun.. Udah ilang semua harapan gua. Tapi.."

"Tapi apa?"

"Tapi gua engga bisa begitu aja lupa sama perlakuan, yang pernah dia lakuin sama gua" Tangisannya pecah dengan semua perlakuan Jeno kepadanya.

"Ya sekarang, tinggal ikutin kata hati lu aja. Baiknya gimana"

Aulia termenung dengan semua pikiran dikepalanya. Memikirkan betapa indahnya perlakuan Jeno kepadanya.

Tak disangka-sangka hujan telah turun perlahan-lahan. Aulia yang tengah diputuskan oleh harapannya itu. Berjalan, mendekati hujan itu berada.

"Aulia mau kemana?" Teriak Yuni kearah Aulia yang dengan sengajanya dia berjalan diatas hujan.

Aulia menoleh kearah Yuni "Bilangin ya Yun. Gua izin" Aulia tersenyum menahan kesedihannya, diatas hujan yang telah mengguyur tubuhnya itu.

"Jangan main-main Aul. Nanti lu sakit" Teriak Yuni untuk kedua kalinya.

Namun sayangnya Aulia tak mendengarkan semua perkataan Yuni.

"Gua paham kok sama perasaan lu Aulia. Menyendiri itu jalan terbaik untuk patah hati" Yuni yang tengah melihat Aulia berjalan sendirian diantara derasnya hujan.

Aulia terus berjalan tanpa ada arah tujuan. Sambil menyusuri trotoar yang ada disekitarnya. Dia sebenarnya tersadar, bahwa hujan itu bisa membuatnya sakit. Namun dia mengabaikan itu semua. Kini perasaannya sudah mulai hancur.

Melihat semua orang yang berteduh dikala hujan atau orang-orang yang berlalu lalang dengan payung ditangannya. Berbeda dengan Aulia pada saat itu. Sambil menangis disetiap langkahnya, dia terus mengingat senyum manis Jeno dilintas pikirannya.

Tak dirasa hampir satu jam berjalan diatas derasnya hujan. Kini dia telah sampai ditempat, dimana Jeno mengajaknya berjalan-jalan. Ya, dihalte busway pagi itu.

Kenangan itu teringat jelas kembali dipikirannya. Dimulai dari Jeno menghentikan motornya, bertanya kearahnya dan mengajaknya berjalan-jalan.

Dia duduk dengan lemasnya, karena hujan kala itu membuat tubuhnya menjadi kedinginan.

"Jeno lu jahat.." Lirih Aulia yang menumpahkan semua air matanya "Kenapa lu lakuin hal ini Jen. Lu tau gua sayang banget sama lu. Cara lu peluk gua tiba-tiba, elus rambut gua, bahkan kemarin lu nemenin gua dirumah sakit. Maksud semua itu apa Jen. Gua rela lu kasar sama gua. Tapi jangan lakuin hal itu. Plis, Buat gua sakit, sesakit itu sih"

BACK 2U [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang