"Ohh? Jadi ini cewek yang kegatelan sama Jenovan? Lemah! Haha" Ucap seorang perempuan cantik itu di hadapan Aulia yang membuat Aulia sampai terjatuh di lantai.
Nampaknya Aulia masih tidak mengatakan satu kata pun mengenai hal itu. Dan diam sambil menatapi Tiffany yang berada tepat dihadapannya.
"Lu bisu? Engga bisa ngomong? Hah!?" Ucap Bella di sebelahnya Tiffany.
"Depan Jeno aja lu banyak tingkah. Ehh! Pas ditanya aja kayak batu!" Tiffany sembari memainkan rambutnya Aulia.
Lagi-lagi Aulia hanya memandang kesal ke arah mereka berdua.
"Langsung ke intinya ada deh Fan!? Anaknya tetep aja diem kalo ditanya juga! Percuma! Buang-buang waktu!" Ucap Bella yang yang sibuk dengan handphone ditangannya.
Tiffany pun langsung mendekati wajahnya Aulia..
"Dengerin ya anak baru! Lu jangan coba-coba deketin Jenovan! Kalo lu berani deketin dia?! Lu bakalan berurusan sama gua! Ingetin perkataan gua baik-baik! Ulululu... Anak cantik. Gak boleh nangis yaa. Haha!" Tiffany yang mengelus-elus rambutnya Aulia sembari tertawa meledeki dia. "Yuk! Cabut Bell! Gak level gua disini! Gatel-gatel. Haha" Tiffany yang menyuruh Bella untung pergi dari tempat itu.
"Yuk! Gua juga jadi gatel-gatel. Ihh.." Ucap Bella dengan nada sinis dan segera mengikuti Tiffany dari belakang nya.
Sementara yang Aulia lakukan hanyalah diam dan melihat bahwa piring dan gelas yang sudah dia bawa itu pecah dan berserakan dimana-mana. Rasa kesal dan marah tentu dirasanya. Dia terus berpikiran mengapa hal seperti itu dia yang harus mengalaminya. Lagi-lagi senioritas yang melakukan hal itu. Seharusnya mereka merangkul tapi ini malah menindas. Dan lagi, ini masalah laki-laki.
Sedikit demi sedikit Aulia sudah mulai bangkit dari tempatnya dan mulai membereskan itu semua. Tanpa di sadari air mata mulai berjatuhan tepat dilengannya. Dan dia pun dengan tegarnya langsung mengelap air matanya itu.
"Ngapain juga sih gua nangis begini? Nangis masalah itu lagi" Ucap Aulia yang berbicara sendiri sembari membereskan pecahan itu.
Muncul lah seorang laki-laki yang entah dari mana langsung membantu Aulia membersihkan itu.
"Kenapa sih?" Ucap laki-laki itu.
"Emang engga liat nih berantakan!" Bentak Aulia yang masih merasa kesal dengan kejadian itu. Setelah dia menoleh rupanya itu. "Ehh? Kak Dito? Maafin Kak.. Aku terbawa suasana. Jadi engga bisa kontrol perkataan. Maafin ya kak?" Ucap Aulia yang langsung membungkuk di hadapan Dito.
"Haha. Santai aja dek. Kakak juga tadi liat kok. Ada orang yang ganggu kamu. Tapi ya apa boleh buat kakak engga bisa bantu tadi" Ucap Dito yang tersenyum ke arah Aulia berusaha menjelaskan sesuatu.
"Emang mereka sebegitu berkuasanya ya kak?"
"Betul sekali. Yang bicara sama kamu itu tadi namanya Tiffany Angelica. Dia anak pemilik yayasan universitas kita ini. Temannya itu Sherly Sifabella dia anak salah satu orang yang berpengaruh juga di yayasan universitas kita. Dan satu lagi bernama Aleena Dilla Kashia dia anak dosen yang sudah lama juga mengajar di universitas ini. Ya begitulah mereka punya geng juga. Tapi kakak engga tau juga nama geng nya apa." Ucap Dito yang menjelaskan panjang sekali.
"Ohh. Jadi begitu yaa. Pantesan aja dia berani berbuat kayak gitu."
"Yaa.. Begitulah. Yang berkuasa memang yang paling berhak memegang peranan."
"Iya juga sih kak"
"Ngomong-ngomong kita boleh kenalan engga nih? Kan ada pepatah yang mengatakan. Tak kenal maka tak sayang. Hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK 2U [END]
FanfictionMencintai bukan hanya tentang saling berbagi kesenangan atau kesedihan saja. Tetapi mencintai dengan hati yang tulus serta memiliki arti di dalam kehidupannya adalah point terpenting dalam menjalani sebuah hubungan percintaan. Bukan hanya itu saja d...