"Bun. Aku pulang" Ucap Yuni yang tengah membuka pintu rumahnya dan segera menuju ruang tamu.
Alangkah terkejutnya ternyata tamu yang dikatakan orangtuanya akan datang kerumahnya itu telah sampai.
"Nana?" Yuni yang terkejut dengan itu.
"Halo Ayuni" Jemin yang tersenyum manis menyambut kedatangan Yuni.
"Ya ampun. Om dan Tante ternyata yang main kerumah. Apakabar nya?" Yuni yang segeranya menyambut dengan hangat keluarga Jemin.
"Om sama Tante baik-baik aja. Oh iya? Jemin cerita sama Tante katanya kamu satu universitas ya" Tanya maminya Jemin ke Yuni yang tengah duduk di sofa.
"Iya Tante. Kita se'universitas" Jawab Yuni dengan senyuman andalannya.
"Aku mau cari angin dulu ya sama Yuni. Sebentar aja. Ayo Yun?!" Jemin yang mengajak Yuni pergi dari tempat itu, sembari menarik tangannya.
"Mau kemana Na?" Yuni yang terkejut dengan itu.
"Ikut aja dulu. Sebentar" Jemin yang meyakinkan hal itu.
Mereka berdua pun berlarian dengan tiada hentinya.
"Sebenernya kita mau kemana si Na. Kenapa harus lari gini? Capek tau"
"Udah diem dulu Yun. Gua mau nunjukin sesuatu hal" Jemin yang masih memegangi erat tangannya Yuni.
Tibalah mereka berdua sampai di taman bermain dekat sekitaran perumahan itu.
"Kita duduk dulu sebentar Yun. Capek juga ya"
"Nah kan itu yang gua rasain"
Mereka pun duduk dipinggiran taman itu sembari melihat arena permainan yang ada ditaman.
"Inget sesuatu hal engga Yun?"
"Hah? Inget apa Na?"
"Engga inget. Serius?"
"Emang apa sih? Gua engga inget. Sumpah"
"Ditempat main ini kita pertama kali ketemu. Ya, walaupun bukan tempat ini aselinya. Tapi sama aja ini tempat main yang ada perosotannya sama ayunannya"
"Emang iya ya? Lupa deh"
"Iya Ayuni. Waktu itu lu nolongin gua. Pas jatoh dari perosotan. Abis itu kan lutut gua lecet dan berdarah. Tiba-tiba aja lu dateng dan kasih handsaplas buat nutupin luka"
"Oh iya bener banget. Gua liat lu jatoh dan teriak bunda.. bunda.. Nana berdarah... Haha. Lucu banget dah lu. Abis itu karena kasian liat lu nangis begitu. Gua samperin deh lu"
"Nah itu inget. Tapi gua lucu kan kalo nangis. Kayak semakin imut gitu kan"
"Dih. Pede sekali anda. Yang ada amit-amit kali ya"
"Yee, akuin aja kali Yun"
"Yun. Sebenernya ada hal yang mau gua omongin. Udah dari lama sih"
"Mmm... Yaudah omongin aja Na"
"Jadi gini.."
"Iya kenapa?"
"Gua.."
"Iya?"
"Gua suka sama lu Yun" Perasaan lega yang Jemin lontarkan.
"Hah.." Yuni yang tercengang setengah mati, bisa-bisanya sahabat kecilnya tiba-tiba menyatakan cinta secara mendadak.
"Gua suka sama lu. Dan gua sayang sama lu. Entah kenapa selama ini pikiran gua dipenuhi oleh lu. Jujur gua engga bisa move on setelah kejadian masa lalu itu. Waktu lu pergi ninggalin gua tanpa pamit. Gua engga mau kejadian itu terulang lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK 2U [END]
FanfictionMencintai bukan hanya tentang saling berbagi kesenangan atau kesedihan saja. Tetapi mencintai dengan hati yang tulus serta memiliki arti di dalam kehidupannya adalah point terpenting dalam menjalani sebuah hubungan percintaan. Bukan hanya itu saja d...