Chapter 50 - Stay with me

297 38 9
                                    

"Yun!" Ucap Mark terkejut.

"Iya Mark, ada apa?"

"Vidio rekamannya ada"

"Syukurlah. Ayo cepet disalin ke flashdisk "

"Oke-oke.. Wait "

Setelah menunggu salinan file sampai seratus persen.

"Yun, kamu engga takut berdua malem-malem sama aku disini" Tanya Mark pelan.

"Maksudnya?"

"Iya, cuman kita berdua disini. Diruangan ini. Kamu engga takut?"

"Engga. Ngapain aku takut. Kalau kamu berani macem-macem sama aku. Yaa, tinggal aku hajar"

"Ya ampun. Parah banget sih kamu mau hajar lelaki yang tak berdaya seperti aku ini. Tega ya kamu"

"Mangkanya jangan pikir yang aneh-aneh"

"Aku engga mikir apa-apa kok. Cuman mau tanya doang"

"Iya Mark iya. Btw filenya udah kesalin tuh"

"Oke bentar aku close dulu ini tampilannya.  Bantu cabut flashdisk dibawah Yun"

"Oke siap"

"Brakkk.." Terdengar seseorang membuka pintu.

"Mark itu siapa?" Raut wajah Yuni mulai gelisah.

"Engga tau aku juga. Jangan bilang itu penjaga"

"Gimana dong. Kalo ketahuan kita bisa berabe"

"Gimana ya. Aku juga bingung"

"Solusinya Mark, ayo.. please" Yuni tanpa disengaja memegang erat tangannya Mark.

"Yaudah kita pelan-pelan aja jalan kedepan ya. Kamu ikutin aku dari belakang"

"Yaudah deh"

Mereka menyusuri setiap ruangan itu. Sambil berjalan mengendap-endap. Layaknya orang yang sedang berjalan ketakutan.

"Brakk..." Sesuatu jatuh diruangan itu

"Mark, aku takut. Jangan-jangan ini bukan orang tapi setan. Ishh.. gimana dong. Kan kasat mata"

"Udah jangan takut. Ada aku disini. Kamu tenang aja"

"Gabisa aku tuh tenang" Yuni yang terus panik dengan situasi itu.

Mark menolehkan wajahnya "Sini, kamu liat aku. Tarik nafas pelan-pelan. Tahan. Terus buang. Ini bisa buat kamu tenang"

Yuni pun mengikuti cara yang diberikan Mark,

"Udah tenang kan?"

"Udah, sedikit sih"

"Yaudah lanjut jalan lagi ya. Sini tangan kamu"

"Buat apa?"

"Sini aja. Biar kamu engga hilang dari aku"

"Ohh.. Emang gitu ya konsepnya"

"Iya, konsepnya emang begitu"

Mereka berjalan terus pantang menyerah, sampai tiba dipintu keluar. Mereka dikagetkan oleh seseorang yang tiba-tiba saja membuka dengan keras pintu itu.

"Brakkkk..." Suara pintu dibuka dengan kasarnya.

"MARK!!" Dengan refleks nya Yuni memeluk erat Mark yang tepat dihadapan.

Kini mereka berdua berpelukan. Mark yang kebingungan dengan situasi itu, dia menghargai Yuni dan tidak membalas pelukannya itu. Kini lengannya ia taruh dibelakang punggungnya.

BACK 2U [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang