53

2.6K 176 48
                                    

Jakarta, September 2020

First love never works, they said. Kayla tidak tahu sudah berapa kali ia tersenyum dengan penuh arti setiap ia tanpa sengaja membaca sebuah kutipan—baik itu di dalam serial yang ia tonton, ataupun yang ia temukan di sosial media. Bukannya sombong, hanya saja, Kayla juga masih tidak menyangka bahwa ia dan Arga sampai ke tahap seperti sekarang ini. Tahap di mana mereka sama-sama menunggu sang buah hati untuk hadir ke dunia.

Merapikan barang-barang lama miliknya tidak pernah membosankan. Sebab Kayla akan berakhir menemukan barang-barang yang menyimpan banyak memori dan menghabiskan waktunya untuk memandangi benda tersebut. Seperti sekarang ini.

Kayla menemukan handphone lamanya semasa sekolah dulu. Ia menyengir lebar begitu menemukan benda itu. Benda itu tidak pernah rusak—karena Kayla dikenal sebagai orang yang menjaga sekali barang-barang miliknya. Ia bangkit perlahan lalu mencoba menghidupkan kembali benda usang itu. Dan di luar dugaannya, handphone lamanya itu hidup kembali.

Selama beberapa menit menunggu, handphone-nya dapat berfungsi kembali. Kayla membukanya, memandangi foto-foto yang ia ambil saat masa sekolah dulu. Satu foto membuatnya bergeming namun dapat membuatnya menyunggingkan senyum. Kayla tidak ingat ia pernah mengabadikan Arga saat mengisi acara di sekolahnya dulu.

Kayla tidak akan pernah lupa dengan hari itu, hari di mana ia memutuskan untuk menyukai seorang Arga Anggara.

Bel rumah yang tiba-tiba berbunyi membuat Kayla menolehkan kepalanya ke luar ruangan. Tak lama, ia dapat mendengar suara Bi Ayu yang lari untuk membukakan pintu. Hari ini hanya ada dirinya dan Bi Ayu di rumah. Sementara Arga, ia harus mengisi suatu event dari pagi tadi dan akan kembali dalam beberapa jam lagi.

"Mbak Kayla, ada temen-temennya." ujar Bi Ayu di depan pintu.

Kayla menatapnya bingung. Pasalnya, ia tidak ingat membuat janji dengan teman-temannya. Ia juga tidak tahu teman-teman yang mana yang Bi Ayu maksud. Untuk menyudahi rasa penasarannya, Kayla meletakkan handphone lamanya di atas meja dan berjalan keluar menuju ruang tamu.

"Hai, Kay!"

Kayla tampak termangu saat ia menemukan kehadiran Dina, Bayu, Natasha, dan juga Saka di ruang tamu rumahnya. Saka adalah orang terakhir yang ia lirik—yang segera menyunggingkan senyum ramahnya untuk Kayla.

"Hai... Ada apa, nih? Kok enggak ngabarin dulu?" tanya Kayla, dengan hati-hati duduk di salah satu sofa.

"Hehehe... Surprise!" seru Dina heboh. "Tahu enggak sih? Ini kebetulan yang mengerikan."

Kayla mengernyitkan dahinya tidak mengerti. "Hah? Kebetulan?"

"Kita semua lagi cuti. Aneh kan? Kecuali Saka sih. Shift-nya dia ntar malem." Natasha ikut menimpali.

"Lo berdua sih kayaknya sengaja cuti bareng," cetus Dina seraya melirik Bayu dan Natasha. "Kalau gue mah karena besok mau ulang tahun, makanya hari ini ambil birthday leave. Soalnya biar long weekend."

"Pakai pengumuman segala mau ulang tahun. Biar apa?" goda Bayu, yang langsung saja mendapat pukulan ringan dari Dina. Semua tertawa melihat itu.

"Kebetulan banget. Aku tadi habis lihatin foto-foto di handphone lama. Ajaibnya masih bisa hidup aja." kata Kayla.

"Hah, seriusan, Kay? Tapi enggak heran sih. Kayla kan emang dari dulu sama barang aja dijaga banget. Anaknya emang udah setia sejak lahir." ujar Dina. Natasha manggut-manggut mengiyakan ucapan Dina itu.

"Masih belum, ya?" tanya Saka sambil menatap ke arah perut Kayla.

Kayla yang tersadar langsung mengangguk. "Katanya sih dalam minggu ini... Cuma enggak tahu kapan. Makanya, aku disuruh di rumah aja."

Will HeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang