[Completed]
Kata orang, cinta pertama itu hanya omong kosong. Tapi kalau kata saya, kita enggak tahu kalau enggak dicoba, kan? Begitu pula dengan cerita cinta pertama saya tentangnya, tentang seseorang bernama Arga Anggara yang dengan penuh harap s...
Saya akhirnya membuat akun Instagram. Orang yang pertama kali saya follow bukan Dina, sahabat saya. Melainkan Kak Arga Anggara, vokalis dan gitaris The Devil's Talk itu.
Dari drama-drama korea yang saya tonton, serial barat, dan juga film-film di bioskop, saya merasa sudah seperti mereka—di mana tokoh utamanya sedang jatuh cinta. Saya dengan cepat menatap handphone saya lagi dan melihat-lihat postingan Kak Arga yang tidak begitu banyak. Ia juga lebih sering memotret gitar, pemandangan, atau benda mati lainnya.
Namun ada satu gambar yang membuat senyum saya hilang. Benar-benar pudar dan entah kenapa saya merasa kecewa karenanya.
Kak Arga sudah punya pacar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
liked by benjidvt and 12,550 others
arga.anggara one and only.
svinandia IH TUMBEEEN
cettaygw wkwkwkwk tumben amat dah
manuelll Mabok nih anak
benjidvt gak lu bajak kan? @svinandia
svinandia @benjidvt gak njir:)
-ooo-
Keesokan harinya saat saya sedang santai di ayunan di pekarangan rumah, saya menjadi tidak fokus dalam menyelesaikan novel yang sedang saya baca. Saya menanggalkan earphone yang sedari tadi bertengger di telinga saya dan melamun entah ke mana. Pikiran saya dipenuhi oleh postingan Kak Arga yang saya lihat kemarin. Saya menghela napas. Sebenarnya, apa yang saya harapkan, sih?
"Kayla!"
Saya tersadar dari lamunan dan menoleh ke arah pagar saat seseorang menyerukan nama saya. Ternyata itu Bayu. Bayu yang hari ini terlihat sangat ceria. Padahal kemarin, saya menyaksikan ia bertengkar seperti itu dengan Natasha.
"Gue boleh masuk?" tanya Bayu dari tempatnya.
"Masuk aja, Bay."
Bayu kemudian membuka pintu pagar dan memasukkan sepeda motor miliknya ke dalam. Lalu ia berjalan menghampiri saya dan ikut duduk di atas ayunan.
"Tumben jam segini enggak kemana-mana?"
Bayu tertawa. Bayu itu, benar-benar orang yang gampang tertawa. "Tadi mau ke tempat biasa kok. Tapi pas lewat ngelihatin lo lagi ngelamun. Ya udah gue putar arah."
"Bay, kemarin aku ngelihatin kamu berantem sama Nata."
Atas ucapan saya yang tiba-tiba, senyum Bayu tak lagi kelihatan di wajahnya. Untuk beberapa saat, baik saya dan Bayu sama-sama terdiam. Apa saya salah bicara? Tapi keheningan itu tak berlangsung lama. Bayu terkekeh pelan dan membuat saya menatapnya bingung.
