"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Hoseok padanya.
"Ah. Aku hanya berjalan-jalan dengan Kookie hyung. Lalu kepalaku pusing saat mendengar suara klakson. Lalu aku tidak tahu lagi." jawabnya.
Jungkook semakin yakin jika kakaknya benar-benar pandai berbohong.
"Joonie hyung benar. Kau. Memang pembohong."
"Kenapa kau tidak mengatakan bahwa aku sengaja meninggalkanmu. Bahkan sekarang kau juga sedang berbohong di depan Hoseok hyung!"
"Ck!! Kenapa sekarang kau berubah hyung! Kau bahkan sangat tahu, bahwa aku paling benci dengan seorang pembohong!"
"Apa kepalamu masih pusing?" tanya Hoseok.
"Sudah tidak lagi." bohongnya.
"Hyung. Aku ke kamar dulu." ucap Jungkook.
"Iya." jawab Hoseok.
Seokjin menatap kepergian adiknya. Ia bingung dengan perubahan sikap Jungkook yang sekarang terlihat lebih dingin padanya.
"Apa kau ingin makan sesuatu? Aku akan memasaknya untukmu."
"Tidak hyung. Mm... Aku ingin tidur sebentar." jawabnya.
"Baiklah. Kalau begitu kau istirahat saja." ucap Hoseok dan ia memegang pundak kakaknya.
"Jangan sakit. Aku sedih jika melihatmu sakit." ucapnya lagi, dan Seokjin tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
Hoseok beranjak, kemudian pergi meninggalkannya. Seokjin diam dan menatap pintu yang ditutup adiknya.
Ia berbalik dan mengambil botol obat. Ia segera meminum obatnya.
"Jangan sakit. Aku sedih jika melihatmu sakit."
Seokjin tersenyum tipis. Air matanya menetes, "Maafkan hyung Seokie."
"Aku hanya bisa memberikan kesedihan untuk adik-adikku." gumamnya pelan.
"Apakah... Sebaiknya aku segera melakukan operasi itu?" pikirnya.
-
-
-Di dapur Hoseok membuat beberapa menu makanan untuk kakak juga adik-adiknya. Hoseok mengingat kembali, saat dirinya mengikuti Yoongi yang mengajak Seokjin ke taman.
Meski ia tidak tahu apa yang mereka bicarakan, karena ia hanya melihatnya dari kejauhan. Namun dirinya percaya pada kedua saudara tertuanya.
Hoseok sebenarnya curiga sejak lama, bahwa kakak tertuanya sedang berpura-pura Amnesia. Hanya saja, ia tidak ingin bertanya padanya. Ia juga tahu, bahwa saudara tertuanya sangat kesepian. Maka dari itu ia lebih memilih diam. Ia menunggu sang kakak untuk mengakui kebenarannya.
Drap... Drap... Drap...
Hoseok memasang senyumnya ketika ia mendengar suara langkah kaki tergesa-gesa yang berlari menghampirinya di dapur.
"Hyung. Bagaimana Jin hyung?" tanya Taehyung.
"Apa Jin hyung baik-baik saja?" sambung Jimin.
Hoseok berbalik dan mengacak rambut kedua adiknya, "Jin hyung baik-baik saja." jawabnya.
"Apa hyung sudah memberitahu Yoongi hyung dan Namjoon hyung?" tanya Jimin.
"Aku sengaja tidak menberitahu Yoongi hyung, kemungkinan Yoongi hyung akan pulang larut malam karena ada kegiatan di kampusnya. Untuk Namjoon sendiri, ponselnya tidak aktif sejak tadi." jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...