Mereka diam dan mendengarkannya, "Kondisi Demensia Seokjin kemungkinan besar akan memburuk karena pengobatan untuk Leukemia-nya."
"Untuk Pengidap Demensia juga dapat mengalami perubahan signifikan pada bagian sistem saraf yang mengatur fungsi otomatis tubuh seperti jantung, kelenjar, dan otot sehingga penderita dapat mengalami gejala-gejala lain seperti; Perubahan suhu tubuh, gangguan tekanan darah, pusing, tiba tiba pingsan, sering terjatuh, sensitif terhadap panas dan dingin, disfungsi seksual, inkontinensia urin, konstipasi, penurunan kemampuan indra pencium dan lebih buruknya lagi halusinasi visual. Kalian harus menyiapkan diri jika sewaktu waktu gejala itu menyerang Seokjin." ucapnya panjang lebar.
"Selain terapi radiasi dan kemoterapi. Jika kondisi Seokjin stabil, kita bisa melakukan beberapa terapi lainnya untuk mengatasi Demensia-nya. Peran kalian sangat penting untuknya. Kalian juga harus memahami emosinya yang tiba tiba berubah,"
Mereka bagaikan mengalami mimpi buruk setelah mendengar pernyataan Kyuhyun. Senyum lega tadi berubah menjadi tangisan.
"Apakah tidak ada jalan lain dok?" tangis Yoongi.
"Maaf Yoon..." sesalnya.
"Aku minta pada kalian, jangan pernah menampakkan kesedihan di depannya, karena bagi pasien seperti Seokjin; jika melihat orang yang di sayang menangis karenanya - khawatir akan membuat semangat untuk menjalani pengobatan berkurang." pintanya.
"Kalian harus saling menguatkan. Kalian bisa'kan?" tanya Kyuhyun.
Mereka mengangguk, meskipun berat. Akan tetapi mereka harus melakukannya.
"Dan satu lagi..." ucapnya diam sejenak. Lalu melanjutkan kalimatnya setelah menarik napas panjang. Mereka tahu, jika yang akan di sampaikan kemungkinan akan lebih buruk.
"Jika Demensia-nya semakin parah... Seokjin akan mengalami komplikasi. Ia bukan hanya melupakan kalian, namun ia akan mengalami gangguan kekurangan nutrisi akibat lupa cara makan yang baik hingga sering tersedak," ucapnya.
"Pneumonia, tidak bisa merawat diri seperti mandi - menggunakan toilet - minum obat, berjalan dan beberapa aktivitas lainnya. Selain itu... Kematian akibat mengalami infeksi."
"Kematian?" ucap Hoseok.
"Iya. Karena sewaktu-waktu Seokjin bisa berada dalam kondisi buruk akibat Demensia yang di deritanya." Kyuhyun menjelaskan panjang lebar mengenai komplikasi yang kemungkinan besar dialami Seokjin.
Mereka terdiam. Namun air mata mereka tak mampu berhenti karena pernyataan menyakitkan mengenai sang kakak.
-
-
-Seokjin banyak tertawa karena lelucon ketiga adiknya yang mencoba untuk menghiburnya. Hyun Bin menatap lirih Seokjin yang tampaknya bahagia sekali.
"Hyung. Mulai sekarang, hyung boleh memerintahkan apa saja padaku. Aku akan melakukannya dengan senang hati." itu kata Jungkook padanya.
"Kami juga hyung." ucap Taehyung.
Seokjin mengernyitkan alisnya, "Memerintah? Apa aku sering memerintah kalian?" tanyanya bingung.
Mereka saling tatap. Kemudian kembali menatap Seokjin, "Ah... Itu..."Jimin bingung memberikan penjelasan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...