Kyuhyun duduk di ruangan kerjanya. Ia memegang sebuah kertas berisi surat pernyataan dan surat itu adalah milik Seokjin.
"Apa ini?" tanyanya bingung ketika Seokjin menyerahkan sebuah surat padanya.
"Mumpung ingatanku masih baik. Aku ingin Dokter menyetujui permintaanku. Aku menulisnya di surat itu," sahutnya.
Kyuhyun membaca dengan seksama isi dari surat yang ditulis oleh Seokjin.
"Kau ingin mendonorkan organmu?"
"Iya. Aku tahu... Meskipun operasi itu hanya berhasil sekitar 50% saja, namun kondisiku akan tetap memburuk suatu hari nanti. Aku tidak ingin mati sia-sia. Aku ingin mendonorkan organku kepada yang membutuhkan. Berikan surat ini kepada adikku, jika suatu saat aku sudah tidak sanggup lagi untuk bertahan,"
"Tapi Jin... Adikmu..."
"Aku tahu. Mereka pasti sangat berat untuk menerimanya. Namun aku yakin mereka akan tetap setuju."
Kyuhyun memasukkan surat itu ke dalam map, ketika Hyun Bin datang menemuinya.
-
-
-Hari ini Yoongi juga Hoseok pergi untuk membeli perlengkapan BBQ. Di rumah hanya tersisa Jimin, Namjoon, juga Taehyung, sedangkan Jungkook pergi untuk memenuhi janji bertemu dengan seseorang yang tertarik dengan komik buatannya.
Taehyung terlihat sibuk mencuci pakaian, Namjoon membersihkan rumput di halaman depan. Jimin bertugas untuk menemani Seokjin untuk cuci piring. Tadinya Jin menolak, namun adiknya memaksa.
"Jimin..." ucapnya.
"Ada apa hyung?"
"Aku lapar," ucap Seokjin yang meletakkan piring di rak.
"Tapi kau baru saja selesai makan hyung." sahut Jimin bingung melihat kakaknya yang menepuk perutnya.
"Aku belum makan. Aku lapar..." ucapnya lagi, dan memaksa adiknya untuk memberinya makan.
Jimin diam memandangi kakaknya - yang bahkan kejadian 5 menit lalu saja ia lupakan.
"Ayolah... Aku lapar sekali..." rengeknya dan melompat kecil seperti seorang anak kecil.
"Iya-iya, hyung duduk saja di luar. Akan aku siapkan makan untukmu," ucap Jimin.
Seokjin mengangguk, lalu berlari kecil menuju meja makan. Jimin menatap sedih sang kakak dari balik punggungnya.
-
-
-Namjoon menghampiri Seokjin yang duduk rapi di depan meja makan. Ia bingung ketika melihat Jimin meletakkan makanan di meja.
"Hyung, bukannya kau baru saja makan?" celetuk Namjoon, namun Seokjin tak menghiraukannya.
"Jin hyung katanya lapar hyung," ucap Jimin.
Mereka semakin heran sewaktu Seokjin ke dapur untuk mencuci piring, namun meminta makan kembali pada mereka.
"Aku lapar," ucapnya.
"Hyung. Barusan saja kau selesai makan," ucap Namjoon dan memegang kedua pundak kakaknya.
"Aku lapar!!! Aku bilang aku lapar!!!" Seokjin seketika marah. Emosinya tidak terkontrol, ia mengalami tantrum.
Taehyung buru-buru ke dalam untuk melihat apa yang terjadi, "Kenapa Jin hyung marah-marah?" tanyanya pada Jimin.
"Hyung!" kesal Namjoon pada kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...