18 "Pertengkaran"

3K 425 63
                                    

Mereka berdua beranjak. Seokjin buru-buru berdiri dan merentangkan kedua tangannya.

"Jangan pergi," ucapnya.

Kini giliran Jungkook yang mendorongnya kuat, dan membuat kepala Seokjin terbentur lantai.

Seokjin mengerang kesakitan dan memegang kepalanya. Namjoon juga Jungkook yang melihatnya, bukannya khawatir. Mereka berdua malah pergi meninggalkan Seokjin yang menahan sakitnya di ruang tengah.

"Dia pasti sedang berbohong lagi. Abaikan saja." ucap Namjoon pada adiknya.

"Jangan pergi..."

"Ayo Kook. Kita pergi saja." Namjoon menarik tangan adiknya.

Tadinya Jungkook mengacuhkan Seokjin. Namun suara erangan kakaknya membuat ia mengurungkan niatnya, begitu juga Namjoon.

Mereka berdua berbalik dan mendekati Seokjin yang terus mengerang kesakitan - lalu mengalami kejang dan ia tidak sadarkan diri.

"Jin hyung!! Jangan bercanda!!" seru Jungkook.

"Jin hyung!! Ayo bangun!!" Namjoon mengguncang tubuh kakaknya namun tidak ada respon.

"Jin hyung!!!" panik mereka.

***

Taehyung membuka kasar pintu adiknya, setelah mendengar sang adik berteriak dari kamarnya. Ia segera menepuk pipi Jungkook untuk membangunkannya dari mimpi buruk.

"Kookie!"

"Jungkookie!!" ucapnya.

Sang adik terbangun. Napasnya beradu, pakaiannya juga basah karena keringat. Ia menatap Taehyung bingung, "Kau mimpi apa? Kau mengingau memanggil nama Jin hyung."

Jungkook diam.

Ia beranjak dari kasur menuju kamar mandi. Taehyung bingung, karena adiknya mengacuhkan pertanyaannya.

Taehyung sengaja meninggalkan adiknya sendiri di kamar. Lalu ia pergi menuju ruang makan.

Di kamar mandi. Jungkook menatap dirinya di depan cermin. Kilasan mimpi itu kembali melintas di ingatannya.

"Mimpi itu seperti nyata..." gumamnya pelan.

"Ah. Semoga saja itu hanya mimpi." ia mengehela napas perlahan-lahan.

-
-
-

Di ruang makan kini mereka berkumpul, terkecuali Seokjin yang masih di kamar Yoongi; juga Jungkook yang sedang melakukan aktifitas pagi sebelum berangkat ke sekolah.

Seokjin membuka matanya. Tubuhnya masih lemah, namun ia memaksakan diri untuk terlihat sehat di depan adik-adiknya.

Seokjin turun dari ranjang, dan ia mencuci wajahnya lebih dulu di kamar mandi. Seokjin bingung dengan pakaian yang berbeda. Padahal ia yakin - bahwa kemarin ia tidak mengenakan pakaian yang sekarang dikenakannya.

"Apa Yoongi yang mengganti pakaianku?" gumamnya.

"Pasti Yoongi." yakinnya.

Ia tidak tahu, bahwa Jimin telah melihat memar di tubuhnya juga curiga tentang penyakitnya.

Seokjin berbalik, dan ke luar dari kamar adiknya. Ia terdiam ketika Jungkook berlalu di depannya. Ia menghela napas panjang. Ia tahu jika adiknya masih marah padanya.

"Brotherhood"  Seokjin & BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang