16 "Apa... Sebaiknya aku mengaku saja pada mereka?"

2.5K 396 36
                                    

Tok... Tok...

Sebuah suara berasal dari luar pintu kamarnya. Hoseok hari ini sengaja tidak pergi kuliah. Ia ingin menemui sang kakak yang sejak tadi pagi mengurung diri di kamar.

Hoseok ingin membuka pintu kamar kakaknya, namun terkunci dari dalam. Ia berpikir sang kakak sedang ingin menenangkan dirinya dan tidak ingin di ganggu. Ia pun berbalik dan meninggalkan Seokjin sendiri di kamarnya.

Seokjin mendengar suara langkah kaki yang semakin menjauh dari kamarnya. Ia tidak bisa memejamkan matanya.  Ia ingin beranjak untuk mengambil obat di dalam laci meja nakas, namun dirinya tidak memiliki tenaga untuk bangkit.

Air matanya mengalir di sudut matanya. Ia kembali teringat bagaimana tatapan kebencian yang di tampakkan Jungkook padanya, juga sikap dingin dan acuh adik kecilnya. 

Ia juga mengingat semua kalimat kasar yang diucapkan Namjoon padanya.

"Aku hanya ingin kalian memperhatikanku. Tapi... Nampaknya semua tidak berjalan lancar." ucapnya dalam hati.

-
-
-

Malam harinya. 

Seokjin ke luar dari kamar, setelah dirasa tubuhnya lebih baik dari sebelumnya.  Ia melangkahkan kakinya menuruni anak tangga.  Ia memasang senyum lebar, ketika melihat adik kecilnya duduk seraya memakai sepatunya di ruang tamu. 

Hoseok pergi berbelanja bersama Jimin. Sedangkan Taehyung belum pulang, karena ada tugas kelompok. 

Seokjin mendekati adiknya.  Ia bingung karena Jungkook terlihat mengenakan kaos hitam dan celana sport

"Tidak biasanya Jungkook olahraga malam-malam begini. Apa... Jungkook sengaja ingin menghindariku?" pikirnya.

"Hyung..." sapanya.

Jungkook yang sedang mengikat tali sepatunya. Namun ia diam saja,  dan mengacuhkannya. Ia pergi tanpa membalas sapaan kakaknya. Namun baru saja hendak ke luar rumah, langkah Jungkook terhenti karena Yoongi berdiri di depannya.

Yoongi sendiri baru saja pulang dari kampus. Ia melihat adik kecilnya mengabaikan kakak tertua mereka.

Yoongi marah.

Ia menatap tajam sang adik.

"Minta maaf padanya." ucap Yoongi.

"Tidak mau!" tolaknya.

"Minta. Maaf. Sekarang!" tegas Yoongi penuh penekanan.

"Tidak!! Untuk seorang pembohong sepertinya!!" ketus Jungkook.

"Seokjin bukan pembohong seperti yang kau katakan!"

Jungkook tersenyum tipis, dan menghela napas kasar, "Sepertinya hyung tahu jika dia sedang berbohong!  Aku benar'kan?!" ucapnya dan membalas tatapan tajam kakaknya.

Yoongi mengepalkan kedua tangannya. Ia menahan amarahnya sewaktu melihat Seokjin menggelengkan kepalanya.

"Jangan." ucap Seokjin tanpa suara.

Yoongi benar-benar kesal. Jika saja bukan karena janjinya pada Seokjin. Ia pasti akan memukul adik mereka.

"Aku tidak mengerti maksudmu. Tapi aku percaya bahwa Seokjin bukan seorang pembohong." ia membela kakaknya.

Jungkook mengangkat alis kirinya.  Meskipun Yoongi berkata demikian, namun ia yakin - bahwa Yoongi sengaja menutupi kebohongan kakak mereka.

Jungkook marah. Ia pergi begitu saja. Yoongi berbalik menatap kepergian adik mereka.  Kedua tangannya terkepal.

"Brotherhood"  Seokjin & BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang