"Rumah ini sepi sekali sekarang hyung..."
"Tidak bisakah kau bangun dari tidurmu hyung?"
"Agar... Rumah ini kembali ramai seperti dulu..."
"Aku janji... Tidak akan pernah marah padamu... Sebanyak apapun kau mengerjaiku... Sebanyak apapun kau memerintahku..."
"Aku hanya ingin kau bangun hyung..." tangisnya.
Jungkook menyeka air matanya, dan ia berjalan masuk menuju kamarnya.
Saat ini Jungkook sangat kesepian, selain karena Seokjin koma - saudaranya juga masih mendiamkan dirinya.
Jungkook sadar bahwa kesalahannya memang sulit untuk mereka maafkan, apalagi tindakannya yang telah membuat Seokjin mengingat traumanya.
Jungkook berdiri di depan kamar kakaknya dan menatap lekat pintu yang tertutup di depannya.
"Hyung..." gumamnya pelan dan air matanya kembali mengalir.
Taehyung ke luar dari kamar. Ia memandangi adik kecilnya yang sedang menangis di depan kamar Seokjin.
Ia merasa kasihan padanya. Namun dirinya juga masih marah dan kecewa pada adiknya.
Jungkook berbalik. Ia melihat Taehyung yang hanya berlalu di depannya tanpa menyapa seperti dulu.
Jungkook memandangi kepergian sang kakak. Dadanya terasa sesak. Ia menarik napas panjang, lalu menghelanya perlahan. Ia berharap hati nya membaik, namun nyata tidak.
Di diamkan oleh saudaranya sangat menyakitkan baginya.
Jungkook memutuskan untuk ke kamar. Ia masuk ke kamar mandi, dan mengguyur tubuhnya menggunakan shower. Ia menundukkan kepalanya dan menangis.
"Maaf..."
"Maafkan aku..." tangisnya.
-
-
-Di rumah sakit. Hyun Bin datang dan berencana menjenguk Seokjin setelah dirinya pulang dari kantor untuk mengurus perusahaan.
Langkahnya terhenti ketika melihat Namjoon yang duduk dan tampak sesekali menyeka air matanya.
"Jadi Jin hyung hanya berpura-pura saja?!"
"Iya. Seokjin melakukannya hanya karena ia sering kesepian, dan ingin kalian memperhatikannya."
"Huwah!!! Jadi dia membohongi kami!!"
"Ahjussi mohon, jangan marah padanya."
"Apa hanya itu alasannya?!"
"Atau masih ada kebohongan lainnya!"
"Sepertinya dia banyak sekali menyimpan kebohongan!"
Hyun Bin ingat benar bagaimana marahnya Namjoon saat mengetahui Seokjin berbohong.
Namjoon sangat keras kepala, bahkan saat marah; ia sangat sulit untuk menerima nasehat.
"Ahjussi..."
Hyun Bin berbalik. Ia memandangi Yoongi yang tampak berantakkan. Wajahnya juga sedikit pucat.
"Kau baru pulang kuliah?" tanyanya.
"Iya. Hari ini aku bergantian dengan Hoseok untuk menjaga Jin hyung." sahutnya.
Hyun Bin tersenyum dan merangkul pundaknya, "Paman ingin bicara denganmu juga adik-adikmu." ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...