Kyuhyun segera menyuntikkan ke lengannya, hingga perlahan-lahan tubuhnya mulai lemas dan terlelap untuk sementara waktu.
Yoongi merebahkan sang kakak di bantu dengan seorang perawat. Kyuhyun memasang kembali selang infus yang dilepas paksa oleh Seokjin beberapa saat yang lalu.
Kyuhyun terpaksa memerintahkan kedua perawat itu untuk mengikat kedua tangan Seokjin.
Melihat tangan sang kakak yang diikat. Air mata Yoongi seketika jatuh. Ia tidak tega melihat kakaknya.
"Maaf Yoon. Aku terpaksa melakukannya. Jika tidak, maka Seokjin bisa mencelakai dirinya sendiri." ucap Kyuhyun yang mengerti akan arti tatapan Yoongi pada kakaknya.
"..." Yoongi diam. Namun air matanya masih saja mengalir membasahi pipinya.
-
-
-Yoongi ke luar dari ruang rawat kakaknya. Ia berjalan gontai, seakan tidak memiliki tenaga untuk melangkahkan kakinya.
Kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu, membuat ia menghentikan langkahnya. Ia tersandar di dinding lorong rumah sakit. Air matanya jatuh. Pundaknya tampak bergetar, dan terdengar suara isakan tangis darinya.
Sepasang kaki berdiri di depannya. Salah satu tangannya merengkuh Yoongi ke dalam pelukannya.
Yah...
Seseorang itu adalah Hoseok; adiknya.
"Maaf. Aku baru bisa datang." ucapnya seraya mengelus punggung sang kakak.
Melihat Yoongi menangis, membuat dirinya berusaha untuk tegar dan kuat. Meskipun sebenarnya ia rapuh.
"Jin hyung..." gumam Yoongi yang sesenggukan.
"Jin hyung pasti akan bertahan untuk kita, hyung,"
"Aku tidak sanggup melihat kakak kita menderita, Hoseok. Aku tahu Jin hyung sangat menderita akan penyakitnya itu."
"Selama ini Jin hyung selalu berusaha kuat melawan penyakitnya hyung. Seharusnya kita juga kuat demi Jin hyung," ucapnya lagi.
"Jika kita terlihat lemah dan sedih di depannya. Jin hyung pasti akan lebih terluka. Hyung adalah kakak kami selain Jin hyung, maka kuatlah. Lakukan demi kami." pintanya. Mendengar permintaan sang adik; ia menyeka air mata dan mengangguk mengiyakan.
-
-
-Dua hari kemudian.
Kondisi Seokjin sudah lebih baik dari sebelumnya. Ia juga sudah sadar sejak kemarin, hanya saja Kyuhyun melarangnya pulang karena dirinya masih harus dalam pengawasannya.
Awalnya Seokjin merasa bingung karena mendapati dirinya dengan tangan yang terikat di kedua sisi ranjangnya. Namun setelah Kyuhyun menceritakan perihal yang terjadi, ia pun mulai menerima keadaan. Karena ia tidak ingin jika menyakiti perawat atau orang lain seperti yang terjadi ketika ingatannya terganggu.
Keinginan Jungkook untuk menjadi pendonor, sama sekali tidak disampaikan pada Seokjin karena permintaan Jungkook.
Seokjin saat ini tampak melamun, dan memandangi tetesan air hujan di jendela kamarnya.
Tok tok...
Atensinya teralih pada pintu yang kemudian di buka oleh salah satu adiknya. Senyumnya terukir lebar. Ia bahagia karena melihat kedatangan adik-adiknya.
"Hyung... Kami datang..." itu kata Taehyung.
"Aku senang, kalian datang menjengukku. Aku rindu kalian..." ucap Seokjin pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...