Seokjin menggembungkan pipinya. Ia pun berbalik dan menghentakkan kedua kakinya. Namun langkahnya terhenti saat sepasang kaki yang ia kenal berdiri di depannya.
Seokjin menegakkan wajahnya. Yoongi tampak memasang wajah datar di depannya.
"Kau berbuat ulah lagi!" tanyanya.
"Ti---tidak kok" jawabnya, lalu ia menundukkan wajahnya.
"Posisimu itu adik di keluarga kita. Seharusnya kau itu melakukan apa yang kakak-kakakmu perintahkan. Jangan membantah! Dan protes melulu!" tegur Yoongi padanya.
"Iya" jawabnya, namun bibir plum-nya komat-kamit menirukan kata-kata Yoongi.
"Itu tuh. Pasti bibirnya komat-kamit kalau di omelin. Jin ledekin hyung tuh" ucap Jimin.
"Ti---tidak. A---aku tidak ledekin Yoongi hyung kok." ucapnya.
"Masuk ke kamarmu. Hari ini, hyung tidak mengizinkanmu ke luar dari kamar sebagai hukuman untukmu." perintah Yoongi padanya.
Seokjin hanya menghela napas panjang. Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada di lantai atas.
"Hyung. Apa kau tidak berlebihan menghukum Jin hyung seperti itu?" tanya Namjoon pelan padanya. Namun Yoongi hanya diam saja.
"Entahlah. Mungkin aku memang berlebihan. Namun...aku tidak ingin, jika Jin hyung banyak melakukan aktivitas. Aku hanya khawatir saja padanya." batin Yoongi.
"Hyung..." panggil Namjoon.
"Hm?"
"Apa yang sedang hyung lamunkan?" tanyanya khawatir.
"Tidak ada" bohongnya.
-
-
-Di dalam kamar. Seokjin duduk di tepi kasur. Tangan kanannya menarik laci dari meja nakas, lalu ia mengambil dua botol kecil berwarna putih, dan terdapat namanya yang tertera di botol tersebut.
Seokjin membuka tutup botol itu, lalu ia menegak masing-masing sebutir pil, dan meminum air mineral yang selalu tersedia di kamarnya.
Seokjin merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah dirinya menyimpan kembali botol-botol itu ke dalam laci.
Ia memandang langit-langit kamarnya. Selama ini, Seokjin selalu menyimpan masalah yang dihadapinya seorang diri.
Bersenang-senang bersama ke-enam adiknya merupakan kebahagiaan baginya.
-
-
-Siang harinya.
Yoongi sengaja memasak untuk saudaranya hari ini. Ia juga memasak menu kesukaan mereka, salah satunya kesukaan Seokjin.
"Namjoon~ah!" panggil Yoongi.
Namjoon pun buru-buru menemuinya, "Iya?" tanyanya.
"Kau bangunkan Jin hyung di kamarnya" titahnya.
"Oke" jawabnya.
Namjoon segera menaiki lantai atas untuk membangunkan sang kakak.
Namjoon membuka pintu kamar Seokjin yang sengaja tidak terkunci, di buka begitu saja.
Namjoon diam sejenak dan memandangi wajah Seokjin yang terlelap. Ada rasa tidak tega untuk membangunkannya. Namun terbersit ide di pikirannya untuk mengerjai sang kakak.
Namjoon berbalik dan mencari sesuatu yang ia butuhkan. Ia mengambil sebuah spidol dari rak kecil dekat buku-buku yang tertata rapi milik kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...