"Minggir!!"
"Tidak mau. Aku ingin tahu alasannya, kenapa hyung membenciku?" ia merentangkan tangannya dan menghalangi langkah Namjoon.
"Karena aku tidak suka dengan seorang pembohong!!" jawabnya.
Namjoon bergegas pergi meninggalkan dirinya yang terdiam mematung. Kedua kakinya terasa lemas seketika. Air matanya jatuh begitu saja. Seokjin menyeka air mata, lalu ia kembali ke kamarnya.
-
-
-Jimin tadinya ingin kembali ke kamar, setelah ia pergi ke dapur untuk mengambil cemilan. Namun langkahnya terhenti sejenak saat ia mendengar suara Namjoon yang meninggi, dan membentak saudara mereka.
Jimin sendiri bingung akan perubahan sikap Namjoon pada kakak tertua mereka, yang ia pikir mengalami Amnesia.
Jimin menatap Namjoon yang raut wajahnya terlihat dingin dan marah, bahkan sang kakak hanya melewati dirinya tanpa menyapanya.
Jimin berpikir, ia harus mencari jawabannya. Ia penasaran, lalu ia berbalik dan menyusul Namjoon.
Taehyung yang juga mendengar Namjoon memarahi Seokjin, ia mengejarnya setelah melihat Jimin yang lebih dulu menyusul sang kakak.
"Hyung!" seru Jimin, dan sekarang mereka berada di pelataran rumah. Namjoon diam di depan mobil, namun ia tidak menatap adiknya.
"Hyung. Kenapa kau sering marah-marah pada Jin hyung?" tanya Taehyung padanya.
Jimin menoleh menatap saudaranya. Ternyata bukan hanya dirinya, melainkan Taehyung juga tampak kecewa pada Namjoon.
"Aku?" kini Namjoon berbalik dan memandangi kedua adiknya dengan tatapan seakan tidak merasa bersalah.
"Iya. Hyung berubah." itu kata Jimin.
"Aku tidak pernah berubah." elaknya.
"Kau sangat berbeda hyung. Kau lebih sering memarahi Jin hyung." itu jawab Jimin lagi.
"Aku memiliki alasan sendiri. Jangan bertanya apapun padaku!" marahnya, lalu ia membuka pintu dan masuk seraya menutup kasar pintu mobilnya.
"Hyung!!" seru mereka berdua, dan Namjoon tetap acuh.
"Namjoon hyung benar-benar aneh." gumam Taehyung.
Jimin diam dan memandangi kepergian kakak mereka.
-
-
-Yoongi berdiri di ambang pintu. Ia juga melihat sikap Namjoon yang sangat berbeda dari biasanya.
Yoongi terlihat kecewa pada adiknya, meskipun ia tidak tahu adiknya memiliki alasan apa untuk membenci kakak mereka.
"Aku harus menemui Dokter itu lagi. Aku harus tahu apa yang terjadi dengan Jin hyung." batinnya.
Yoongi buru-buru berbalik dan menuju kamarnya. Ia mengambil kunci mobil di kamar, lalu ia bergegas pergi dan ia juga mengabaikan sapaan kedua adiknya.
"Hyung kau mau ke mana?" tanya Jimin.
"Hyung tidak sarapan dulu?" tambah Taehyung.
"..." ia hanya diam, kemudian pergi begitu saja.
Jimin dan Taehyung lagi-lagi dibuat bingung oleh sikap kedua kakaknya.
"Ada apa dengan mereka?" gumam Jimin.
"Sebenarnya apa yang mereka sembunyikan dari kita?" sambung Taehyung. Mereka lalu menghela napas panjang dan kembali masuk ke rumah.
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...