"Aku benci diriku!!!" tangis Namjoon pecah di depannya. Ia kini berlutut di depan Seokjin dan memegang kedua tangan kakaknya,"Kenapa hyung!!! Kenapa Tuhan tidak membiarkanmu bahagia bersama kami?!! Kenapa kau harus berpura-pura kuat di depan kami?!!!"
"Kenapa vonis dokter itu sangat menyakitkan!!!" ia menatap tajam Kyuhyun. Lalu kembali menatap Seokjin.
"Kenapa dia harus mengatakan jika hyung tidak bisa bertahan lebih lama lagi?!!"
"Kenapa dia harus mengatakannya?!!!"
"Aku tidak ingin kau pergi hyung!!"
"Aku tidak ingin kau pergi!!!" Namjoon menangis memeluk kaki Seokjin.
Hoseok juga yang lainnya sangat terkejut mendengar semua yang dikatakan oleh Namjoon. Namun tidak dengan Yoongi.
Yoongi semakin merasa bersalah karena dirinya, maka kejadian hari ini telah membongkar rahasia Seokjin dari saudaranya yang lain.
Seokjin melepaskan tangan Namjoon di kedua kakinya. Ia merengkuh Namjoon ke dalam pelukannya dan mengelus punggungnya. Ia membiarkan adiknya untuk meluapkan emosi padanya.
"Aku minta maaf karena telah menyakiti kalian..." batinnya.
Namjoon terus menangis hingga terlelap dipelukannya. Seokjin masih memeluknya dalam diam.
Seharusnya malam ini adalah kejutan kebahagiaan yang diberikan adik-adiknya untuk dirinya. Namun yang terjadi -- justru mereka yang menerima kejutan pahit akan kenyataan sesungguhnya.
Hening...
Seokjin dapat mendengar suara isak tangis dari saudaranya. Ia berusaha menahan air matanya, agar tidak jatuh.
Kyuhyun mendekati Seokjin, lalu membantunya memapah Namjoon yang terlelap. Seokjin berdiri, kemudian ia berjalan menuju kamarnya tanpa menatap adik-adiknya yang mencemaskannya.
Yoongi melarang mereka untuk bertanya apapun pada sang kakak. Ia meminta mereka untuk memberi waktu sendiri untuk Seokjin.
-
-
-Di dalam kamar...
Seokjin duduk bersandar di balik pintu. Ia mengatup mulutnya, dan menangis seorang diri. Ia merutuki dirinya sendiri akan apa yang telah terjadi hari ini.
"Ini yang kau ingin'kan kan Kim Seokjin!!!"
"Kau hanya bisa membuat mereka menangis!!"
"Kau benar-benar sial, Jin!!!"
"Bahkan takdir saja tidak berpihak padamu, Jin!!"
"Lagi-lagi kau hanya memberi mereka beban!!!"
Semua kenangan masa kecil tentang orang tua juga adik-adiknya hingga kini mereka beranjak dewasa, bermain-main di pikirannya.
"Tuhan...ku mohon...jangan hilangkan semua kenangan Indah mereka dari ingatanku..."
"Berikan aku kesempatan untuk bersama mereka lebih lama lagi..."
"Bisakah..."
"Aku hidup lebih lama lagi?"
"Bisakah aku terus bersama adik-adikku?"
"Aku ingin melihat mereka menikah..."
"Aku ingin melihat mereka sukses..."
"Aku ingin melihat mereka hidup bahagia bersama wanita pilihannya..."
"Aku tidak ingin pergi..." tangisnya makin deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...