"Syukurlah kau sudah sadar hyung..." ucap Yoongi.
"..." Seokjin diam dan menatapnya. Ia seakan-akan bingung dengan seorang pemuda yang memanggilnya kakak.
"Aku akan memanggil dokter Cho untuk memeriksamu..." ucapnya lagi.
"Kau... Siapa?" tanya Seokjin padanya.
-
-
-"Aku akan memijat kakimu hyung," ucap Jimin.
Seokjin tersenyum, "Terima kasih Yoon..." sahutnya.
Jimin tersenyum lirih. Ia berusaha menahan agar tidak menangis sewaktu sang kakak salah menyebut namanya.
"Jimin mana? Tadi katanya ingin memijat kaki ku." tanya Seokjin.
"Aku... Jimin, hyung." ucap Jimin dan setetes air mata itu berhasil kabur dari pelupuk matanya.
-
-
-"Adikku mana? Kenapa kau ada di sini?" tanya Seokjin.
"Hyung. Aku adikmu... Aku Namjoon..."
Seokjin menatapnya lekat. Ia terlihat bingung dan lupa padanya. Ia celingak-celinguk sekeliling ruangan kamarnya.
Ia kembali menatap Namjoon yang berlutut di depannya dan masih menggenggam tangannya.
"Kau... Namjoon? Namjoonie?" tanya Seokjin.
Namjoon mengangguk cepat. Ia menyeka air mata dan tersenyum lega setelah sang kakak kembali mengingatnya, walaupun ingatan itu hanya bersifat sementara.
"Maaf. Tadi aku sempat lupa padamu..."
"Tidak apa hyung."
-
-
-Seokjin terlihat ketakutan sewaktu perawat ingin memasang jarum infus di lengan kirinya. Ia memberontak seperti seorang anak kecil. Ia menggigit tangan perawat tersebut hingga perawat itu mengerang kesakitan.
Yoongi yang baru saja datang bersama Kyuhyun. Ia segera memeluk kakaknya dari belakang dan menahan kedua tangannya agar tidak menyakiti perawat tersebut.
"Yoon. Tahan terus tangan kakakmu. Aku akan memberinya obat penenang." perintah Kyuhyun.
-
-
-"Hyung... Kami datang..." itu kata Taehyung.
"Aku senang, kalian datang menjengukku. Aku rindu kalian..." ucap Seokjin pada mereka.
"Kami juga sangat merindukanmu hyung..." ucap Jungkook dan ia memeluk kakaknya.
-
-
-"Ini bau apa?" celetuk Hoseok.
"Sebentar..." jawab Namjoon. Ia mendekati Seokjin yang melamun tanpa sadar dirinya buang air besar di celana.
"Jin hyung..." ucap Namjoon pada kakaknya.
-
-
-"Aku lapar," ucap Seokjin.
"Tapi kau baru saja selesai makan hyung." sahut Jimin.
"Aku belum makan. Aku lapar..." ucapnya lagi, dan memaksa adiknya untuk memberinya makan.
Jimin diam memandangi kakaknya - yang bahkan kejadian 5 menit lalu saja ia lupakan.
-
-
-"Kau kenapa hyung?" tanya Yoongi.
"Bagaimana caranya memegang ini seperti kau memegangnya?" tanya Seokjin. Ia lupa cara memegang sumpit, padahal dulu ia bisa melakukannya.
-
-
-"Kau siapa?"
"Aku Hoseok hyung. Aku adikmu,"
"Aku akan memandikanmu." ucapnya.
"Jangan! Aku tidak mengenalmu!! Appaaa... Eommaa..." teriak Seokjin.
"Hyung. Orang tua kita sudah lama tiada. Hyung... Aku mohon... Ingatlah aku..."
"Aku adikmu hyung..." tangis Hoseok di depannya.
-
-
-"Jin hyung..." sapa Jungkook dan duduk di tepi kasurnya.
"Bisakah kau menolongku?" ucap Seokjin dan ia menyodorkan pigura foto padanya.
"Apa kau mengenal mereka? Aku... Seperti dekat dengan mereka,tapi aku tidak tahu mereka siapa..."
Idenya aku simpan dulu di sini ya, hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...