27 "Hilang"

2.5K 351 40
                                    

"Jimin mana?  Tadi katanya ingin memijat kaki ku." tanya Seokjin yang malah teringat pada kejadian beberapa tahun lalu ketika kakinya pernah terkilir. 

"Aku... Jimin... hyung." ucap Jimin dan setetes air mata itu berhasil kabur dari pelupuk matanya.

"Kau...Ji...min?" tanyanya lagi. 

"Iya." sahutnya. 

Seokjin memegang tangan Jimin yang memijat pundaknya. Ia meraba telapak tangan adiknya, kemudian ia tersenyum, "Aku ingat. Kau Jimin yang memiliki tangan mungil di antara yang lain.  Kau Jimin adik kecilku yang pendek." ucapnya. 

Jimin mengangguk, namun air matanya semakin deras mengalir. Seokjin menyeka air mata adiknya, "Maaf ya... sepertinya aku semakin tua. Ingatanku sedikit terganggu," ucapnya bercanda, namun adiknya tetap menangis. 

"Sudah. Jangan menangis. Kau semakin bantet jika menangis terus." ledeknya. Jimin tertawa kecil seraya menyeka air matanya, "Jangan lupakan aku hyung." pintanya. 

"Aku akan selalu mengingatmu..."

"Aku akan selalu mengingat kalian." ucapnya dan membelai pipi adiknya. 

"Aku menyayangimu hyung..." tangis Jimin.

Seokjin tersenyum tipis dan ia masih mengelus punggung adiknya untuk menenangkannya.

-
-
-

1 Tahun kemudian.

Bulan demi bulan telah berlalu. Kondisi Seokjin mengalami kemajuan, bukan hanya semangat dari adik adiknya;  ia juga bertekad untuk sembuh agar tidak menjadi beban juga membuat mereka sering menangis karenanya. Meskipun dirinya masih memerlukan kemoterapi lanjutan, karena hingga saat ini pihak rumah sakit belum menemukan pendonor  yang tepat untuk Seokjin.

Seokjin sudah mulai bisa berjalan kembali setelah beberapa bulan melalui terapi dan sempat membuat dirinya drop.

Seokjin juga terapi obat rivastigmin setelah terapi diet untuknya mengalami kemajuan. Dokter khusus saraf yang menangani kasus Seokjin menyarankan untuk memberi obat tersebut sebagai terapi lainnya selain diet. Hanya saja dirinya diberikan dosis rendah, serta dokter itu juga akan datang  untuk mengontrol apakah obat tersebut memberikan kemajuan atau tidak.

Walaupun kondisi Seokjin mulai membaik, akan tetapi adik adiknya tetap berbagi tugas untuk menjaga kakak mereka.

Yoongi selain mengurus perusahaan untuk menggantikan sang kakak;  ia juga melanjutkan kuliah S2-nya.

Hoseok juga bekerja di perusahaan ayah mereka untuk membantu Yoongi. Sedangkan Namjoon masih mengalami kendala waktu untuk menyelesaikan tugas akhirnya, karena selain menjaga Seokjin;  dirinya juga bekerja paruh waktu di sebuah Agency yang tidak terlalu ternama yaitu di bagian music production team.  Selain menyalurkan hobinya, ia juga membutuhkan uang untuk membantu kedua kakaknya agar tidak terlalu tergantung dengan uang perusahaan.

Jimin dan Taehyung juga bekerja paruh waktu. Jimin diberi kepercayaan untuk melatih koreografi dari sekolah Seni. Sedangkan Taehyung bekerja sebagai Barista di salah satu cafe yang pengunjungnya cukup ramai.

Jungkook sendiri dilarang untuk bekerja, karena dirinya masih berada di awal-awal semester yang memiliki banyak tugas kuliah. Meski demikian, Jungkook diam-diam menawarkan sketsa komiknya ke beberapa perusahaan yang bergelut di bidang Manga dan Webtoon.  Ia berharap jika salah satu komiknya di terima dan ia menerima kontrak kerja, agar keuntungannya bisa membantu saudaranya demi pengobatan kakak mereka.

Seokjin sama sekali tidak mengetahui jika adik adik mereka bekerja demi dirinya. Hyun Bin juga sengaja diam dan tidak memberitahu Seokjin kesulitan apa saja yang telah di lalui mereka.

"Brotherhood"  Seokjin & BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang