5 "Mimisan"

5K 514 41
                                    

Di kamar Jungkook.  Seokjin bermain game bersama adiknya.  Ia terlihat senang, karena Jungkook mau meluangkan waktu untuknya.

"Kau senang, Jin?" tanya Jungkook.

"Aku senang." sahutnya dan tetap fokus pada stick yang di pegangnya.

"Selesai bermain, kau harus memijatku." ucap Jungkook.

"Malas. Aku cape." tolaknya pura-pura.

"Yak! Kau itu adikku, Jin. Jangan membantah." ucap Jungkook dan memicingkan mata padanya.

"Iya-iya." pasrahnya. Lalu Jungkook tersenyum senang. Hanya saja, senyumnya berubah menjadi kekhawatiran, ketika melihat hidung Seokjin berdarah.

"Jin. Hidungmu..."

Seokjin menyeka hidungnya. Ia tampak terkejut karena ia mengalami mimisan.

Jungkook bergegas mengambil tisu, lalu membersihkan darah di hidung kakaknya.

Seokjin tersenyum memandangi sang adik yang perhatian padanya.

"Apa kau sering mimisan, Jin?" tanya Jungkook.

"Aku tidak tahu." jawabnya berbohong.

Sebenarnya Seokjin bukan hanya sekali, namun ia sudah beberapa kali mengalami mimisan. Hanya saja, saat dirinya mengalami mimisan, adik-adiknya tidak ada di rumah.

"Aku akan memberitahu Yoongi hyung."

"Jangan." pintanya.

"Kenapa? Kau takut?"

"Bukan begitu. Nanti, aku tidak boleh main lagi dan di suruh di kamar saja. Aku tidak mau di omelin juga." jawabnya.

Jungkook terkekeh mendengar jawaban kakaknya. Ia memegang pundaknya, "Yoongi hyung memang galak. Tapi penyayang."

"Kalau aku?" Seokjin juga ingin mendengar penilaian sang adik tentang dirinya.

"Kau itu..." Jungkook mengelus dagunya seraya memutar bola matanya dan berpikir.

"Aku apa?" tanya Seokjin penasaran.

"Kau itu cerewet." ucap Jungkook usil padanya.

Seokjin manyun.  Ia melipat kedua tangannya di depan dada,  sambil membuang muka.

Jungkook gemas dengan tingkah sang kakak. Ia justeru mengacak rambut kakaknya,  setelah ia membersihkan darah di hidung kakaknya.

"Hyung aku lapar." rengeknya.

"Lalu kau ingin apa?" tanya Jungkook yang kali ini,  tidak ingin mengerjai sang kakak, setelah Seokjin mimisan.

"Aku ingin jajangmyeon."

"Aku tidak punya uang kalau harus memesan jajangmyeon."

"Mm... Kalau gitu, nasi goreng saja deh."

"Oke. Tapi kau rapikan kamarku ya."

Seokjin kembali manyun, dan manggut-manggut. Jungkook gemas dengan kakaknya. Ia mencubit pipinya, lalu pergi untuk memasak seperti yang diinginkan Seokjin.

Seokjin senang, setidaknya ia tahu jika adiknya --- menyayanginya. 

Seokjin merapikan alat yang mereka gunakan untuk bermain. Ia juga membuang tisu bernoda darah ke dalam tong sampah dekat meja belajar adiknya. 

Seokjin melihat buku pelajaran milik Jungkook.  Ia membuka lembar yang ia beri batas menggunakan bolpoin miliknya.

"Ternyata kau ada tugas. Kenapa kau belum mengerjakannya?" gumamnya.

"Brotherhood"  Seokjin & BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang