Namjoon berdiri di ambang pintu. Ia mengamati Seokjin yang sejak tadi terdiam. Lalu beberapa saat kemudian, Seokjin melanjutkan kegiatannya mencuci piring.
"Sebenarnya apa yang kau sembunyikan dari kami, hyung?"
"Apa firasatku benar? Kau... Sakit?"
Namjoon terkejut sewaktu ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya. Ia pun menoleh, "Kau kenapa?" tanyanya pelan.
Namjoon hanya menggelengkan kepalanya. Ia mengajak Hoseok untuk meninggalkan Seokjin sendirian.
Hoseok penasaran, karena sejak tadi adiknya terlihat diam saja.
"Kau kenapa, Joon?" tanya Hoseok padanya.
"Tidak apa, hyung" bohongnya.
"Em...aku pergi dulu hyung" ucapnya. Namjoon bergegas mengambil kunci mobilnya.
"Joon. Kau mau ke mana?" seru Hoseok.
"Ke rumah teman" bohongnya.
"Joonie hyung mau ke mana, hyung?" pertanyaan itu berasal dari Jungkook yang menghampirinya.
"Ke rumah teman, katanya" jawab Hoseok. Jungkook hanya manggut-manggut saja.
Hoseok memandangi kepergian adiknya. Meski Namjoon mengatakan ia harus pergi ke rumah temannya, namun firasat Hoseok mengatakan bahwa adiknya sedang berbohong. Hanya saja Hoseok diam.
-
-
-Hari ini Yoongi memiliki janji dengan temannya. Ia terlihat buru-buru setelah menerima telepon.
Jimin dan Taehyung terlihat sibuk dengan tugas kuliah. Mereka berdua berada di ruang keluarga untuk mengerjakan tugas bersama.
Jungkook juga terlihat asik di kamarnya, karena ia sedang menyalurkan hobinya dengan menggambar.
Seokjin baru saja menyelesaikan tugasnya, yaitu mencuci piring dan jemuran.
Seokjin melangkahkan kakinya menuju ruang tamu. Sebenarnya ia ingin bermain dengan adik-adiknya. Namun sang adik tampaknya di sibukkan dengan kegiatan masing-masing.
Seokjin mendaratkan pantatnya di atas sofa. Ia menopang wajah dengan kedua tangannya, sambil memanyunkan bibirnya.
Bosan.
Tentu saja Seokjin merasa bosan. Ia mencari ide, agar ia menerima perhatian dari saudaranya.
Seokjin tersenyum miring. Kemudian ia tiba-tiba berteriak.
"Huwaaaa!!!! Hyungggggg!!!!!" ia berteriak sekeras-kerasnya.
Tentu saja suaranya membuat bising, hingga membuyarkan aktivitas adik-adiknya.
"Ada apa?!!" tanya Hoseok yang pertama kali menemuinya.
"Ada kecoa. Aku takutttt" ia pura-pura merengek di depannya.
"Ada apa sih?!" tanya Taehyung dengan wajah sedikit kesal pada kakaknya.
"Suara mu berisik!!" marah Jimin padanya.
Seokjin menundukkan wajahnya. Ia memainkan jarinya karena merasa bersalah telah membuat saudaranya marah padanya.
Melihat Seokjin seperti itu, membuat mereka merasa bersalah.
"Maaf, aku marah padamu." ucap Jimin padanya.
"Hyung jahat. Aku kan ketakutan. Tapi aku malah di omelin" keluhnya dan menghela napas.
Mereka saling tatap. Meski sang kakak sebelum kehilangan ingatan, selalu usil pada adiknya. Namun mereka tetap menyayanginya.
"Ya sudah. Sekarang kau masuk kamar saja." perintah Hoseok, namun Seokjin menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...