Namjoon saat ini sedang menenangkan pikirannya. Ia terlihat bingung. Apa yang harus ia lakukan. Jika dirinya bertemu Seokjin.
Apakah ia akan mengungkapkan kebenarannya di depan saudaranya yang lain, jika kakaknya hanya berpura-pura Amnesia? Atau ia akan mengikuti alur kebohongan kakaknya?.
Namjoon mengacak-acak rambutnya, karena kesal pada dirinya sendiri. Ia kemudian beranjak, dan berencana pulang ke rumah.
-
-
-Jungkook kembali ke kamarnya. Ia menyelimuti tubuh kakaknya dengan selimut Iron Man miliknya.
Ia berbalik dan berniat untuk melanjutkan tugas sekolahnya. Ia duduk, lalu membuka lembar yang sudah ia tandai dengan pulpennya.
Alis Jungkook saling bertautan. Ia menoleh menatap sang kakak yang masih terlelap.
"Apa Jin hyung yang mengerjakan tugasku?" pikirnya.
Ia kembali memandangi buku tulisnya. "Jika Jin hyung yang mengerjakannya..."
"Apa jangan-jangan..." pikiran Jungkook dipenuhi oleh kecurigaan pada saudara tertuanya.
"Tapi...untuk apa Jin hyung berpura-pura Amnesia?"
"Apa Jin hyung hanya ingin mengerjai kami saja?"
Jungkook menggelengkan kepalanya. "Tidak. Jin hyung tidak akan mungkin berbohong." gumamnya.
-
-
-Hoseok merenggangkan kedua otot-otot tangannya. Ia baru saja terbangun dari tidurnya. Sambil menguap lebar, ia berjalan ke luar dari kamar, dan tangan kanannya menggaruk bokongnya yang gatal.
Hoseok mendekati kedua adiknya yang terlihat sibuk di dapur.
"Kalian berdua sedang apa?" tanyanya.
"Membuat minuman herbal untuk Jin hyung." jawab Jimin, seraya mengaduk herbal buatannya yang belum mendidih.
"Herbal untuk Jin hyung?" tanya Hoseok yang tampak terkejut ,setelah mendengar jawaban adiknya.
"Iya hyung. Kata Kookie, Jin hyung tadi mimisan." timpal Taehyung padanya.
Blam!
Hoseok tadinya ingin bertanya pada mereka. Namun niatnya ia urungkan, setelah mendengar suara pintu yang di tutup kasar oleh seseorang.
Mereka bertiga, segera ke luar dari dapur dan menemui --- pelaku tersebut.
"Joon! Kenapa kasar sekali menutup pintunya?!!" bentak Hoseok. Namun Namjoon bukannya meminta maaf, ia justru mempercepat langkah kakinya menuju kamar atas.
Lagi...
Namjoon menutup pintu kamarnya dengan kasar. Hoseok juga kedua adiknya bingung dengan apa yang terjadi pada saudara mereka.
"Joonie hyung kalau marah seram juga ya." celetuk Taehyung.
"Eum." Jimin mengangguk.
Hoseok diam. Ia tahu, jika Namjoon sedang ada masalah.
"Kalian lanjutkan herbal tadi. Biar hyung yang bicara dengan Namjoon." ucap Hoseok pada mereka.
"Iya." jawab mereka.
Hoseok melangkahkan kakinya menuju lantai atas. Ia ingin menemui Namjoon.
Ternyata bukan hanya Hoseok. Namun, Jungkook juga Seokjin terlihat sedang berdiri di depan kamar Namjoon, dan Jungkook mengetuk pintu kamarnya.
"Hyung... Kau kenapa?" tanya Jungkook padanya.
"Kalian berdua turun saja ke bawah. Untuk urusan Namjoon, serahkan padaku." perintah Hoseok pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...