25 "Tulis namamu"

2.6K 336 22
                                    

Seokjin menangis karena sekujur tubuhnya terasa sangat menyakitkan. Ia masih saja memuntahkan isi perutnya.

Selang beberapa menit kemudian. Seokjin mulai merasa mengantuk. Ia pun terlelap dan tak melepaskan genggaman tangan kedua adiknya.

Yoongi menarik napas dalam. Lalu ia embuskan perlahan. Ia melihat adiknya yang masih menangis seraya memandangi wajah pucat kakak mereka.

"Hoseok~ah..." ucap Yoongi.

"Hyung. Bagaimana kita bisa menemukan pendonor itu? Kita semua tidak bisa menolong Jin hyung..."

"Aku juga sudah menghubungi pihak bank donor tapi masih belum menemukan pendonor yang memiliki kecocokan 100%." ucap Yoongi.

"Aku tidak tega melihat Jin hyung kesakitan..." ucapnya.

Yoongi menyeka air mata adiknya dengan salah satu tangannya, "Jangan menangis lagi.  Jin hyung butuh kita yang kuat..." ucapnya. Hoseok mengangguk. Beberapa kali pun mereka mencoba untuk kuat, namun nyatanya sulit sekali.

Setiap dua jam sekali Kyuhyun datang untuk memeriksa kondisi Seokjin. Ia memberitahu Yoongi dan Hoseok untuk menjaga kandungan gizi dari makanan yang harus di konsumsi kakaknya, serta memperbanyak minum air putih.

Seokjin kehilangan nafsu makannya, karena masih di dera rasa mual meskipun tidak muntah.

Seokjin yang terbangun dari tidurnya;  ia memandangi Hoseok yang terlelap - sedangkan Yoongi tampak sedang berbicara dengan Hyun Bin.

Seokjin membelai lemah kepala adiknya, hingga Hoseok terbangun dari tidurnya, "Hyung..." gumamnya senang sewaktu sang kakak bangun dari tidurnya.

Jujur saja...

Setiap Seokjin terlelap, ada rasa khawatir jika dirinya tidak terbangun lagi. Yoongi yang mendengar suara adiknya. Ia berbalik, dan mendekati ranjang Seokjin.

"Apa kalian lelah?" tanyanya.

Mereka menggeleng, "Apa hyung ingin makan?" tanya Yoongi.

"Atau ingin minum?" tanya Hoseok.

"Aku tidak lapar dan haus..." sahutnya lemah.

"Kenapa aku ada di ruangan ini? Apa aku sakit?" tanyanya,  dan ia memandangi jarum infus yang masih tertancap di pergelangan tangan kirinya.

Hoseok menggigit bibir bawahnya. Ia berusaha agar tidak menangis di depan kakaknya karena pertanyaan Seokjin.

"Kata dokter, hyung harus istirahat di rumah sakit." jawab Yoongi.

Seokjin memandangi jari Yoongi yang diperban. Ia memegang jari tersebut dan menatapnya cemas, "Jarimu kenapa terluka?" tanyanya.

Hoseok menatap kakaknya. Yoongi tersenyum, "Tidak apa hyung. Aku tidak hati-hati saat membersihkan sesuatu." ucapnya.

Seokjin tidak tahu jika jari adiknya terluka saat membersihkan pecahan vas yang ia lempar ke lantai.

"Lain kali hati-hati," nasehatnya.

"Iya." jawab Yoongi.

"Brotherhood"  Seokjin & BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang