37"Adik yang paling aku percaya"

1.3K 189 25
                                    


"Hyung..." ucap Taehyung yang kini memeluknya.

"Hei...kenapa erat sekali peluknya." canda Seokjin.

"Aku senang hyung sudah sadar. Aku juga senang hyung mengingatku," ucapnya sambil melepaskan pelukannya.

"Siapa yang ingin melupakan adik alien sepertimu." candanya lagi.

Taehyung memanyunkan bibirnya. Lalu ia duduk dan meletakkan jaketnya di kursi, "Apa dokter memperbolehkan hyung pulang?" tanyanya.

"Belum," jawabnya.

"Maaf ya...kita tidak jadi melakukan pesta barbeque," sesalnya.

"Tidak apa, yang terpenting sekarang adalah kesehatanmu hyung," Taehyung mengelus punggung telapak tangan kakaknya.

"Hyung..."

"Hm?"

"Hyung harus janji untuk sembuh ya... Jangan pernah meninggalkan kami," pintanya. Seokjin diam dan bingung ingin menjawab permintaan adiknya.

"Hyung janji ya," Taehyung menatap lekat kakaknya.

"Hyung..."

"Eum." jawab Seokjin.

Taehyung senang mendengar jawabannya. Ia kembali memeluk erat kakaknya. Seokjin tersenyum tipis seraya mengelus punggung adiknya.

-
-
-

Waktu pun berlalu. Sejak ia sadar, ia tidak pernah memberitahukan kepada adik-adiknya jikalau penyakitnya kambuh lagi, dan bahkan kondisi kankernya menyebar lebih cepat dari dugaan Kyuhyun. Bahkan yang Kyuhyun dan semua saudaranya pikir, donor dari Jungkook berhasil dan cocok untuk Seokjin, namun kenyataan tidak sesuai dengan harapan mereka.

Kyuhyun terpaksa menyembunyikan yang sebenarnya sesuai dengan permintaan Seokjin. Hanya dirinya dan Hyun Bin yang mengetahui kondisi Seokjin saat ini.

Sepulang dari rumah sakit, Seokjin melakukan keinginannya untuk bergantian tidur di kamar adik-adiknya. Ia juga setiap pagi menyiapkan bekal, dan pakaian yang akan di gunakan oleh adiknya untuk beraktivitas.

"Kalian harus menghabiskan bekalnya ya," ucapnya pada mereka yang duduk memperhatikannya dalam diam sejak tadi.

"Kenapa kalian bingung seperti itu," tanyanya.

"Apa hyung tidak lelah?" tanya Jungkook.

Seokjin menggeleng. Ia tersenyum lebar, "Hyung senang melakukannya. Pokoknya kalian harus menghabiskan bekal yang sudah hyung buat untuk kalian, dan satu lagi. Semangat untuk adik-adikku tersayang. Kalian pasti bisa menyelesaikan semua kesulitan yang kalian hadapi." ucapnya memberi semangat.

Ke-enam adiknya hanya diam. Di setiap ucapan Seokjin, selalu membuat tenggorokan mereka terasa tercekat. Ada rasa sesak yang harus mereka tahan di depan sang kakak.

"Terima kasih hyung," kalimat itu berasal dari Yoongi.

"Eum." angguk Seokjin tegas.

"O iya, nanti malam kita karaoke ya di rumah. Hyung sudah meminta paman Hyun Bin untuk membeli snack dan minuman. Hyung ingin bersenang-senang bersama kalian, karena hyung tidak bisa melakukannya bersama kalian di luar." ucapnya.

"Kami akan pulang lebih awal, hyung." itu kata Namjoon, dan diikuti anggukan oleh yang lain.

"Kalau begitu, kalian harus berangkat sekarang. Hyung tidak ingin kalian terlambat," ucapnya.

"Iya," jawab beberapa dari mereka.

Setelah memeluk Seokjin, ke-enam adiknya pun pergi. Kini Seokjin sendiri di rumah, meskipun Yoongi meminta Hyun Bin untuk menemani Seokjin di rumah selama mereka pergi, namun untuk saat ini Hyun Bin kemungkinan terlambat datang atau bahkan tidak sama sekali, karena Hyun Bin sedang berada di rumah sakit.

"Brotherhood"  Seokjin & BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang