Kyuhyun menemui adik juga pamannya yang hanya bisa menunggu di luar ruangan. Hyunbin mendekati keponakannya, "Bagaimana kondisi Seokjin?" tanyanya.
"Seokjin baik-baik saja. Ia akan segera di pindahkan ke ruangan intensif, dan masih harus berada di rumah sakit untuk di observasi. Kami akan melihat perkembangan meningkatnya jumlah sel darah putih, selama kurang lebih 10 sampai 28 hari,"
"Dan kami akan melakukan transfusi sel darah merah dan sel keping darah secara berkala, sampai sumsum tulang baru dapat memproduksi sel darah dalam jumlah yang cukup." jawab Kyuhyun.
Mereka bernapas lega, karena Seokjin dalam kondisi baik setelah transplantasi. Meskipun demikian, Yoongi juga Hoseok tetap tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya, karena penglihatan Seokjin akan terganggu akibat efek dari transplantasi tersebut, belum lagi ingatan Seokjin akan semakin menurun.
Mereka berdua sengaja belum memberitahukan hal tersebut pada adik-adiknya, karena mereka tidak ingin jika kuliah dan pekerjaan mereka terganggu akan berita buruk tersebut. Yoongi menatap ke arah pintu, dan setetes air matanya mengalir.
"Aku berharap...ada keajaiban dimana hyung tidak pernah melupakan kami. Aku ingin hyung sembuh..."
"Tuhan... Bisakah Kau memberikan kesempatan hidup lebih lama lagi untuk kakak kami?" batinnya.
-
-
-Sebulan kemudian.
Seokjin sudah diperbolehkan pulang oleh Kyuhyun. Adik-adiknya telah menyiapkan kejutan untuk sang kakak yang di bantu oleh Hyun Bin.
Kyuhyun dinyatakan sembuh dari penyakit Leukimia yang di deritanya. Meskipun kemungkinan buruknya penyakit itu bisa saja kambuh setelah beberapa tahun kemudian, namun setidaknya Seokjin cukup bahagia karena dirinya diberikan waktu lebih banyak bersama adiknya.
Seokjin yang berdiri di ambang pintu utama dan di temani oleh Yoongi yang berdiri di sisi kanannya.
Surpriseeeee
Suara itu berasal dari adik-adiknya yang menunggu kepulangannya, ada yang membawa terompet juga party popper confetti. Seokjin tersenyum lebar ketika melihat mereka, meskipun salah satu matanya tidak bisa melihat dengan jelas. Namun ia tetap bahagia.
"Aku rindu sekali rumah ini," ucapnya.
"Apa hyung hanya rindu rumah, tapi tidak rindu kami?" protes Jungkook dan memanyunkan bibirnya.
Seokjin gemas, lalu memeluknya, "Aku rindu kalian semua. Aku senang, akhirnya bisa pulang juga ke rumah." ucapnya.
"Kami senang, sekarang hyung sudah sembuh dari penyakit itu." ucap Taehyung, dan Seokjin mengangguk.
"Hei. Apa kalian membiarkan Seokjin di luar saja? " canda Hyun Bin. Mereka tertawa malu karena baru menyadari bahwa Seokjin belum masuk ke rumah. Seokjin tertawa. Yoongi memandangi wajah kakaknya, ia senang karena mendengar suara tawanya yang selama ini jarang sekali di dengarnya.
Seokjin duduk di kursi utama yang telah mereka siapkan. Beragam menu juga telah terhidang di meja makan, hanya saja untuk rasanya agak hambar karena Kyuhyun melarang mereka untuk membuat masakan menggunakan penyedap.
"Sudah lama sekali tidak makan makanan rumah," gumam Seokjin dan ia mengambil sup ayam buatan Jungkook.
"Itu aku yang masak," ucap Jungkook.
"Pasti rasanya enak," pujinya.
"Tapi tidak selezat masakanmu hyung," ucap adik kecilnya itu.
"Tidak apa. Aku senang karena kalian menyiapkan kejutan hari ini untukku," Seokjin meminta Hyun Bin untuk menolongnya, "Apakah ahjussi bisa menolongku?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Brotherhood" Seokjin & BTS
Fanfiction"Jimin~ah!" "Apaan sih hyung? Aku lagi di toilet!" "Ish! Tidak jadi" "Kookie~ah!" "Ada apa lagi hyung?" "Ambilin handuk di kamarku" perintahnya. "Hyung kan punya kaki. Ambil sendiri gih" "Kau tahu. Kaki ku itu lelahhhhh sekali. Sebagai adik yang...