8 "Aku membencimu!"

3.9K 420 35
                                    

Tin... Tin....

Atensi Seokjin beralih pada Televisi, di mana saudaranya sedang menonton film action.  Namun,  sempat buyar karena kedatangan Yoongi.

Suara klakson yang berasal dari film yang mereka tonton, membuat Seokjin teringat akan trauma yang terjadi padanya.

Tubuhnya tampak bergetar, wajahnya juga terlihat pucat.

Bukan hanya suara klakson, namun sorot lampu yang berasal dari mobil yang saling bertabrakan, membuat keringat membanjiri keningnya. Napasnya tampak tersengal-sengal.

Taehyung menyadari ada yang tidak beres pada sang kakak. Ia spontan merangkul pundak kakaknya, "Jin hyung. Kau kenapa?" pertanyaan Taehyung, membuat saudara yang lain turut khawatir pada sang kakak.

Seokjin menutup kedua mata, juga telinga dengan kedua tangannya, "Ap...pa.." gumamnya.

Mendengar apa yang diucapkan oleh sang kakak, mereka yakin bahwa Seokjin mengingat kecelakaan tersebut.

Hoseok segera mematikan film yang mereka tonton. Bukan hanya Taehyung, namun Jungkook juga memeluk Seokjin.

Seokjin merasa berat untuk bernapas,  perlahan-lahan kepalanya makin terasa berat, lalu ia tidak sadarkan diri di pelukan kedua adiknya, "Jin hyung!" panik mereka.

Mendengar suara saudaranya yang menyebut nama 'Seokjin',  Yoongi maupun Namjoon bergegas ke luar kamar dan menuju asal suara.

Yoongi tiba lebih dulu, "Jin hyung kenapa?" cemasnya, ketika melihat Hoseok menggendong tubuh Seokjin di punggungnya.

"Jin hyung pingsan." jawab Jungkook.

"Sepertinya Jin hyung mengingat kecelakaan itu." sambung Jimin.

Hoseok bergegas menuju kamar Seokjin. Namjoon terdiam, dan hanya memandangi Hoseok yang berlalu di depannya.

Jungkook, Taehyung, juga Jimin mengikuti Hoseok dari belakang.  Sedangkan Yoongi terduduk lemas di sofa. Ia terlihat menundukkan wajahnya. Namjoon mengamati sang kakak, "Apa yang sedang Yoongi hyung pikirkan?"

"Apa Yoongi hyung juga tahu bahwa Jin hyung berbohong?" pikirnya.

  

***

Malam itu cuaca sangat dingin. Ada beberapa rute jalan yang sebagian tertutup salju. 

Seokjin yang baru saja dijemput orang tuanya, setelah acara makan malam bersama untuk merayakan wisuda bersama teman kuliahnya yang lain. Ia duduk di kursi belakang. Tadinya Seokjin akan dijemput oleh sopir pribadi ayahnya, namun karena hari ini adalah hari spesial. Mereka berdua berencana ingin memberikan kejutan padanya, dan mengajaknya makan malam bersama saudaranya yang sudah menunggu mereka di Restaurant.

Sepanjang jalan Seokjin mengomel karena orang tuanya sengaja merahasiakan kepulangan mereka.

"Bagaimana wisudamu?" tanya sang ibu padanya.

"Membosankan. Aku hanya sendirian." keluhnya.

"Maaf ya. Eomma dan appa tidak bisa datang. Tapi sebagai gantinya, kami akan merayakan kelulusanmu sayang." ucap ibunya yang menoleh dan menatapnya.

Seokjin mengerucutkan bibirnya. "Sudah, jangan cemberut lagi. Kami sudah menyiapkan..." kalimat ayahnya terputus, ketika mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba di tabrak oleh sebuah truk dari arah yang berlawanan.

"Brotherhood"  Seokjin & BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang