Terima kasih telah menjadi bagian terindah dalam hidupku. Mengajariku banyak hal dan mencintaiku dengan cara sederhanamu. Aku merasa beruntung menjadi perempuan yang pernah kamu perjuangkan mati-matian. Meski terkadang aku merutuki diri, betapa bodohnya tak pernah menyadari bahwa dalam senyummu, berjuta luka berusaha kau sembunyikan dariku. Hari demi hari yang telah kita lalui, tak akan ku lupakan begitu saja. Aku tak pernah jatuh cinta se dalam ini pada seseorang, sampai kamu datang. Pada tawamu, senyummu, tatapanmu, caramu menjagaku, caramu mencintaiku. Kini, kamu bebas menapaki jejak tanpa batas. Menjadi manusia bebas seperti harapanmu dahulu. Berpelukan bersama kedua orangtuamu yang selalu kau nantikan. Dan merasakan kebahagiaan tanpa ada beban sedikitpun. Tak perlu khawatirkan aku. Disini aku tetap menjalani hariku seperti biasa. Meskipun aku tetap mencintaimu sampai waktu yang tak berujung.
Selamat jalan ucapku pada sekian kali.
Menyesal memang tidak akan pernah mengubah waktu. Namun biarlah sesal ini kekal, agar aku bisa merasakan kehadiranmu yang telah pergi.
-Nara
Pengumuman!
Maaf ya kalau Bifurkasi Rasa terus-menerus di revisi. Karena author merasa sebelumnya alur amburadul🗿untuk skrg santai ya, baca dengan nyaman sampe selesai. Karena author gak akan lagi mengubah alur.
Untuk itu jangan lupa votmen dan follow ya!
#salamsastra
Jangan lupa follow akun Instagram dan Tiktok @sastradanpena ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
BIFURKASI RASA [SEGERA TERBIT]
Ficção AdolescenteBifurkasi Rasa Tentang rasa yang terbagi dua Tentang luka yang pilu Tentang senyum penyembuh Dan Tentang rasa sesal yang tak akan pernah bisa mengembalikan waktu seperti sedia kala Aku tahu, menyesal tak akan pernah mengubah waktu. Namun biarlah r...