Hari ini Sehun mengajak teman-temannya berkumpul di rumahnya, kecuali Yixing. Sehun ingin membawa berita penting untuk mereka semua.
"Ada apa hun?" tanya Iim heran, pasalnya Sehun yang notabenenya seorang dokter biasanya mempunyai waktu yang lebih sedikit dari yang lainnya. Tetapi hari ini ia yang minta mereka semua untuk berkumpul.
"Gue bisa bawa si Bos ke psikiater," ucap Sehun.
"Lo gila? Terakhir kita coba kita diusir dari rumahnya ya!" ucap Chen histeris. Ia agaknya menanyakan isi otak temannya yang katanya pintar ini.
"Oke gue akan meralat kalimat gue, gue bisa bawa psikiater itu ke si Bos," timpal Sehun.
"Yixing nggak akan mau, lo tau sendiri dia ama orang yang gak dikenalnya kayak gimana." Kris memberikan pendapatnya.
Sehun pun mengeluarkan ponsel dari sakunya dan memperlihatkan sebuah foto. "Lo ngapain nyimpen foto Inggit hun?" tanya Rara kebingungan.
"Lo liat baik-baik," titah Sehun. Tapi semua masih menatap Sehun dengan pandangan bertanya. Mereka tidak mengerti.
"Dia Inggrid, psikiater baru di rumah sakit gue," jelas Sehun.
"Sumpah mirip banget gue nggak bohong," respon Chen takjub.
"Beda Chen, dia gak punya tahi lalat di bawah bibir, dan warna matanya lebih coklat, perawakannya pun lebih tinggi," ucap Luhan setelah membuka beberapa foto yang Sehun bawa. Hasil analisanya memang cukup akurat meski hanya lewat sebuah foto. "Tapi selebihnya emang mirip," tambah Luhan.
"Kalian ngerti kan apa rencana gue?" tanya Sehun.
"Lo yakin mau bawa orang ke situasi ini?" Kyungsoo tidak yakin.
"Maksud lo?" tanya Sehun.
"Pertemuan Bos sama mendiang istrinya bukan dari sebuah kesengajaan, cuma keadaan aja yang sampe ngebuat dia cinta mati sampe kayak gini."
"Dengan kata lain Kyungsoo takut kejadian ini terulang lagi," kata Xiumin memperjelas.
"Tapi kalian mau ngeliat Bos kayak gitu terus? Halusinasinya makin parah. Lo tau bibinya kemarin ngelapor apa ke gue?" tanya Sehun yang membuat yang lainnya menatapnya dengan penuh antisipasi. "Dia ngeliat Yixing senyam senyum di meja makan, katanya lagi makan sama Ibu."
Ucapan Sehun membuat yang lain melukiskan senyum miris. "Kalian tau yang dimaksud ibu sama si bibi siapa kan?!" tanya Sehun. Mereka semua mengangguk mengiyakan. Satu-satunya orang yang dimaksud oleh asisten rumah tangga Yixing pasti mendiang istrinya.
"Gue takut ini berefek semakin parah, apa lagi ke Kenzo sama Kenzi, kasian mereka masih kecil. Mereka masih butuh Papanya yang sadar. Bukan setengah sadar kayak sekarang."
"Hun, gimanapun dia temen kita juga," kata Kai.
"Dan kita ngebiarin aja dia kayak gitu?! Lama-lama dia bisa gila kalo nggak dikasih pengobatan!" Sehun dengan sedikit membentak, hal itu membuat yang lainnya tersadar dan membenarkan dalam hati.
Sehun berkecimpung di dunia medis, jadi ia lebih tahu resiko yang akan didapatkan oleh Yixing jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut. Sehun merasa bersalah sudah membiarkan Yiximh terlarut dalam dunia delusinya, dan di saat kesempatan ini datang, menurut Sehun ini tidak boleh disia-siakan.
"Permisi..." suara itu menginterupsi mereka semua. Semua orang beralih melihat ke arah pintu dengan pandangan yang kaget.
"Dia nggak bangkit dari kubur kan?!" Teriak Baekhyun histeris.
Sehun pun beranjak ke arah pintu dan mengajak sosok yang ada di pintu itu untuk masuk dan berkumpul bersama mereka. "Ini Inggrid, yang gue ceritain tadi," ujar Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SERIES (Eternal Love)
Fanfiction#2 in Fanfiction 05.02.2017 "Even till now, my heart still belong to you... my eternal love" Kisah tentang dua anak manusia yang bertemu dalam sebuah ketidaksengajaan yang penuh perdebatan dan juga kepura-puraan hingga keduanya harus mengakui bahwa...