Kehidupan gue seketika berubah, dulu gue yang pulang kampus akan langsung balik ke apartemen, sekarang gue ikut ngumpul sama geng nya Lay di markas mereka. Kadang juga gue ikut main ke rumah salah satu dari mereka yang di rumahnya punya home theater, jadi kita nggak perlu ke bioskop untuk nonton film.
Kadang gue bolos dan dititipin absen ke temen sekelas gue cuma buat jalan bareng-bareng mereka ke tempat yang nggak pernah gue pikirin sebelumnya kayak ke Pulau Komodo misalnya, kita kesana cuma buat mastiin omongan Chanyeol yang bilang komodo asli mirip sama Tao. Dan kata kyungsoo kalau komodo itu binatang paling terdekat sama dinosaurus.
Penting banget nggak sih? Di kebun binatang juga ada. Tapi mereka maunya liat di habitat aslinya. Dasar kumpulan orang gila kebanyakan uang!
Gue ngerasa bukan kayakdiri gue sendiri selama bareng mereka, dan gue ngerasa ini sama sekali bukan kehidupan gue. Makanya gue memilih untuk menghindar.
Gue nggak terbiasa hidup di lingkungan bad boy, dulu gue anti banget sama mereka. Sedangkan sekarang? Gue deket, bahkan pacar gue salah satunya. Pacar bohongan lebih tepatnya.
Ngomong-ngomong soal pacar, Lay banyak berubah. Dia nggak seenaknya kayak dulu, dan gue juga nggak banyak berontak lagi sekarang semenjak kejadian di arena balap waktu itu. Gue tau dia cowok brengsek, tapi gue menghargai dia yang udah bantu gue bales kelakuan Mark saat itu.
Padahal gue nggak pernah cerita apa-apa soal alesan gue dateng ke klub hari itu sama dia. Tapi dia kaya tau segalanya tentang gue, termasuk tentang Mark. Dia bener bener Mr. Knows everything.
Lay bukan pacar beneran gue, dan gue sadar akan hal itu. Kita cuma bermain peran di depan orang tuanya, dan untuk yang kemarin dia nyium gue di depan umum, itu cuma buat ngebantu gue ngebales Mark. Setelahnya hampir nggak pernah ada skinship apapun yang kita lakukan. Dan dia udah gak pernah ngancem ngegigit bibir gue lagi karna gue yang udah lebih nurut sekarang.
"Kemaren lo ke mana?" tanya Lay yang tiba-tiba muncul di depan kelas gue setelah menghindari dia belakangan ini.
Gila ini orang kayak setan ya, ada dimana mana dan munculnya nggak ketebak.
Gue kemarin emang langsung pulang begitu kelar kelas, nggak ngumpul dulu sama mereka, beberapa hari yang lalu juga. Gue selalu mengeluarkan banyak alasan untuk ngumpul bareng mereka hanya untuk menghindar.
Gue emang sengaja ngehindarin Lay sebenernya. Nggak tau kenapa gue ngerasa itu perlu. Gue nggak boleh terlena dan terlalu nyaman sama dia. Karena dia bukan orang baik-baik...
"Cari kerja part time," jawab gue jujur.
"Ngapain?"
"Gue butuh uang buat bertahan hidup, gue nggak bisa ngandelin orang tua gue terus."
"Kartu dari gue kurang?" tanyanya heran.
Gue hanya menghela napas, dan ngeluarin kartu dia dari dalem tas gue dan memberikan kartu itu ke tangan dia. "Ini, gue nggak pernah pakai kok. Gue ngomong doang waktu itu," ucap gue sambil berlalu ninggalin dia.
Baru tiga langkah gue jalan, tapi Lay malah narik gue ke ujung lorong yang berlawanan dengan arah yang gue tuju sebelumnya.
"Apa kata orang kalo mereka ngeliat cewek gue kerja part time?!" tanya Lay dengan nada menuntut saat kita udah sampe di lorong yang cukup sepi.
"Gue bukan pacar beneran lo! Inget itu!" jawab gue kesel.
Dia terdiam dan terlihat sedang berpikir. "Tapi kalo nyokap gue liat?" tanyanya dengan nada yang lebih rendah dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SERIES (Eternal Love)
Fanfiction#2 in Fanfiction 05.02.2017 "Even till now, my heart still belong to you... my eternal love" Kisah tentang dua anak manusia yang bertemu dalam sebuah ketidaksengajaan yang penuh perdebatan dan juga kepura-puraan hingga keduanya harus mengakui bahwa...