Gue sekarang ada di ruang tamu soalnya Yixing bilang pesenan gue udah mau dateng.
Gue bisa ngedenger suara banyak mobil di luar, bikin gue curiga ini rumah jangan-jangan lagi di serang.
"Rumah ini gak lagi diserang kan yi?" Tanya gue.
"Lagi diserang," jawab Yixing, hal itu membuat gue mendekatkan badan gue ke dia yang langsung direspon pelukan sama dia.
Gak lama gue ngedenger suara ribut-ribut di luar, tapi suara ini familiar.
"Lah kan kita susah-susah nyari sekoteng dia enak-enakan kelonan," kata Baekhyun.
Gue reflek noleh dan Baekhyun ada disana lagi berdiri sama anggota gengnya yang lain.
"Ini yang lo maksud lagi diserang?" Tanya gue ke Yixing yang dia angguki.
"Diserang pasukan berisik," bisik Yixing di kuping gue.
Gue mau ngelepasin pelukan Yixing, tapi dia malah meluk gue lebih erat, jadi gue gabisa berkutik.
Gue bisa ngeliat mereka semua ngambil tempat duduk masing-masing. Dan gak lama setelahnya dua pengawal Yixing masuk dengan panci gede di tangan mereka.
"Itu apaan?" Spontan gue nanya.
"Sekoteng pesenan lo," jawab Kris.
"Banyak amat?" Tanya gue.
"Biar besok kalo lo pengen lagi tinggal angetin, jadi gak susah." Timpal Xiumin.
"Kita juga mau ngerasain makan sekuteng di siang bolong," timpal Chen.
Gak lama asisten rumah tangga Yixing nyediain banyak mangkuk kecil sama sendoknya. Hal itu membuat mereka semua langsung ngambil mangkuknya satu-satu.
"Istri gue duluan ya," kata Yixing, yang lainnya cuma manggut mengiyakan. Ibu hamil memang diutamakan oleh mereka.
Yixing akhirnya ngelepas gue dan ngambil mangkok yang ada. Dia mulai ngambil sendok sup yang dikasih sama asisten rumah tangganya dan masukin sendok itu ke dalem sekoteng yang masih mengepul panas itu.
"Yi, aku mau kacangnya aja," kata gue.
Yixing sempet diem sebelum milih-milihin kacang yang ada di sekoteng itu.
"Anak lo itu, fix. Gak diragukan lagi," kata Luhan yang dijawab anggukan oleh yang lain
Yixing cuma diem aja dan masih ngelanjutin nyari kacang.
Setelah selesai Yixing ngasih sendok supnya ke Baekhyun, dan mereka semua langsung rebutan masukin sekoteng ke mangkuk mereka.
"Kalo sampe tumpah lo semua yang bersihin ya," ancem Yixing.
Akhirnya mereka mulai lebih rapih dan mengantri untuk mengambil sekoteng itu.
"Weh yang cewek dulu weh!" Teriak Chanyeol. Padahal Baekhyun udah ada paling depan dan lagi nyendok sekutengnya.
"Yaudah kalo lo setengah cewek ini, abis itu kasih rara, jojo sama iim," kata Chanyeol.
Jadilah mereka sibuk sampe asisten rumah tangga Yixing berinisiatif untuk ngeluarin sendok sup lainnya.
Yixing nyamperin gue dengan mangkuk kecil di tangannya. Dia pun niup sekutengnya biar gak terlalu panas dan nyuapin gue setelahnya. Baru dua suap gue udah gak pengen lagi.
"Udah ah yi, gak mau lagi."
Suara gue bikin semua orang noleh kearah gue dengan pandangan tidak percaya.
"Gila bos anak lo jadinya kalo udah keluar gimana ya?" Tanya Baekhyun sambil geleng-geleng.
"Persis paling kaya dia, gak ada yang dibuang," kata Suho.
"Kita sampe harus nyari-nyari rumah tukang sekoteng, maksa dia masak bahan sekotengnya pagi-pagi, dan ngeborong dagangan tukang sekoteng itu buat jatah seharian, dan anak lo cuma mau dua suap doang?! Bener-bener," kata Tao sambil megangin kepalanya pusing.
"Gak usah berisik, ntar lo rasain sendiri." Bales Yixing.
"Gue sih gak semena-mena elo bang, paling anak gue gak gini-gini amat ntar." Timpal Sehun.
Gue bisa ngeliat Yixing yang jadi makanin sekoteng buat gue, dan temen-temennya juga sibuk makan. Sisa sekotengnya yang masih banyak itu ditaruh di dapur untuk anak buah Yixing nanti katanya.
Gue cuma bisa ngeliatin mereka semua makan, ngeliatinnya aja udah bikin gue puas.
"Anaknya laki apa cewek bos?" Tanya Chen.
"Bodoh, belum ketauan lah," timpal Sehun si mahasiswa kedokteran.
"Kapan ketauannya?" Tanya Kyungsoo.
"Empat bulan biasanya," kata Sehun.
"Taruhan yuk, anaknya cewek apa cowok?" Kata Chanyeol.
"Gue naruh mobil gue," kata Chanyeol.
"Gue naruh pistol limited edition gue," timpal Tao.
"Gue naruh sertifikat satu butik," kata Luhan.
"Sertifikat salah satu cabang rumah sakit," timpal Sehun.
"Sertifikat perusahaan deh," kata Suho.
"Mainannya sertifikat nih, ngeri." Kata Xiumin.
"Kumpulin barang yang mau dijadiin taruhan sini, ntar gue bakar." Kata Yixing.
"Buseeet marah dia," kata Jojo.
"Anak gue gak boleh dijadiin bahan taruhan," kata Yixing.
"Selow bang, cowok gue becanda doang. Lo tau kadang dia otaknya separuh," kata Rara yang bikin yang lain ketawa, cuma chanyeol yang menyebikkan bibirnya sedih.
"Masih mual git?" Tanya iim yang gue angguki.
"Mual muntahnya masih sering," jawab gue.
"Dia gak bisa makan apa-apa," tambah Yixing.
"Biasanya kalo ngidamnya diturutin jadi mau makan kan? Kok ini enggak?" Tanya Kyungsoo.
"Tergantung bibitnya kyung, bapak moyangnya aja modelan begitu ya anaknya gak jauh beda. Rewel sama semena-mena." Kata Kris.
"Ada yang lo pengenin lagi gak sekarang?" Tanya Luhan.
"Gue pengen duren," kata gue yang bikin yang lainnya ngeliat heran ke gue. Wakty dulu nyium duren aja gue gak bisa, sekarang malah pengen.
"Nah, beliin gih sana," kata Yixing nyuruh temen-temennya.
"Orang hamil kan gak boleh makan duren bos?!" Teriak Baekhyun.
Yixing langsung kaget, begitupun sama yang lain.
"Terus gimana?!" Tanya Yixing bingung.
"Udah fix. Anak lo bakal kaya lo persis." Kata mereka semua spontan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SERIES (Eternal Love)
Fanfiction#2 in Fanfiction 05.02.2017 "Even till now, my heart still belong to you... my eternal love" Kisah tentang dua anak manusia yang bertemu dalam sebuah ketidaksengajaan yang penuh perdebatan dan juga kepura-puraan hingga keduanya harus mengakui bahwa...