Pagi ini bel apartemen gue bunyi dengan tidak santai yang membuat gue yang lagi bikin sarapan di dapur apartemen gue merasa sangat terganggu.
"Siapa si--" kalimat yang gue ucapkan tertahan begitu ngeliat siapa yang ada di depan apartemen gue.
Anjir dari mana dia tau nomor apartemen gue!
Gue baru mau tutup pintu apartemen gue, tapi udah ditahan sama kaki dia yang cukup panjang itu.
Brengsek! gercep juga dia, padahal lagi main ponsel tadi.
"Tau darimana nomor apartemen gue?" tanya gue ketus.
"Jangankan nomor apartemen, nomor rekening, nomor induk mahasiswa lo, bahkan sampe ukuran daleman lo pun gue tau," jawab dia enteng.
Anjir! Bukan main ini orang...
"Mau ngapain lo kesini?" tanya gue dengan heran. Pasalnya gue kira setelah kejadian kemarin gue nggak akan ada sangkut pautnya lagi sama orang ini.
"Jemput lo," jawabnya santai, tangannya masih sibuk memainkan ponsel. Gue jadi ngerasa kayak ngomong sama pintu.
"Gue hari ini kelas siang."
"Tapi gue hari ini kelas pagi," timpal dia cuek.
Gue ada kelas siang dan dia ada kelas pagi, nggak ada kolerasi yang pas dari kedua kalimat itu.
"Yaudah sana berangkat!" usir gue. Kalai diia ada kelas pagi ngapain kesini segala sih?!
"Nggak bisa, nyokap gue ngirimin mata-matanya buat ngikutin lo."
Gue pun menolehkan kepala gue untuk melihat apakah ada orang di luar pintu apartemen gue, tapi nggak ada seorang pun di sana. Kemudian gue menatap Lay dengan tatapan meremehkan.
Gue ngeliat Lay berdecak pelan di tempatnya karena melihat kelakuan gue yang seakan tidak percaya dengan ucapannya barusan.
"Lo baru kenal semalem sama nyokap gue. Beda sama gue yang udah tau ulahnya selama ini."
"Ya itu urusan lo, Kan itu nyokap lo!" Belum selesai gue ngomong saat dia malah ngedorong gue masuk ke apartemen gue dan nutup pintu apartemen gue pake sebelah kakinya.
"Lo bisa ngggak nurutin aja apa kata gue?" tanya Lay dengan kedua tangannya masih ada di bahu gue karena dorongan barusan
"Nggak bisa!" jawab gue ketus sambil nyingkirin tangannya di bahu gue. Gue Kesel sama sikap seenaknya dia. Kata nyokapnya kan kasarin aja kemarin, jadi gue mau nyoba sekarang.
"Lo nggak takut sama gue?" tanya dia heran.
"Setelah ngeliat lo mengkeret di depan nyokap lo tentu aja enggak!" timpal gue nyolot.
Sekarang Lay malah makin mepetin dirinya sama gue yang membuat gue cukup panik.
Ya ampun komuknya kenapa makin deket...
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SERIES (Eternal Love)
Fanfiction#2 in Fanfiction 05.02.2017 "Even till now, my heart still belong to you... my eternal love" Kisah tentang dua anak manusia yang bertemu dalam sebuah ketidaksengajaan yang penuh perdebatan dan juga kepura-puraan hingga keduanya harus mengakui bahwa...