09. Sweet Revenge

81.5K 11.2K 1.5K
                                    

Gila! gue baru tau begini ternyata geng anak malem kalo keluar, mobil sport udah berjejer dimana-mana. Banyak cewek pake rok mini sama baju yang nggak lebih dari bra doang kalo kata gue mah... Soalnya perutnya pada kemana-mana. Beberapa dengan nggak tau malu ciuman di depan umum, dan beberapa ada yang minum-minum dan menghisap rokoknya.

Yang lebih gila dari itu semua adalah ... kenapa gue mau maunya coba diajak ke sini?

"Jangan jauh dari gue, ngerti?" Ucapan Lay mengagetkan gue yang masih terperangah dengan kondisi sekitar. "Ngerti?" ulangnya yang membuat gue dengan reflek mengaitkan lengan gue ke lengannya. Beneran deh, kalo enggak ada Lay, gue udah kayak anak ilang di tengah keramaian pasar malem.

"Wes, bos tumben bawa cewek," tegur seorang cowok dengan rambut putihnya.

"Wes, bos tumben bawa cewek," tegur seorang cowok dengan rambut putihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oi Jack, gimana Kris udah ngurus taruhannya belom?"

"Udah bos beres, tenang aja!" 

Cowok itu lalu mengulurkan tangannya ke arah gue. "Kenalin kali bos ama ceweknya," ucapnya sambil naik turunin alis.

"Punya gue nih, Jack," ucap Lay posesif. Ia lalu melepaskan gandengan tangan gue yang menggandeng lengannya, dan malah memeluk pinggang gue yang membuat gue merasa risih.

"Kenalan doang sih bang elah!" sungut cowok itu kecewa.

"Dia namanya Jackson, dan lo nggak usah tau namanya Jack," ucap Lay sambil mengerlingkan matanya ke arah gue, setelahnya dia ngebawa gue pergi ninggalin Jackson.

"Yeee si bos protektif amat tiap bawa cewek ke sini." Gue masih bisa ngedenger dumelan Jack dari belakang meski samar.

Jadi... gue bukan yang pertama yang dibawa dia kesini?

Gue udah ngumpul sama Joana, Iim sama Rara yang ternyata ada disini juga sesuai dengan request-an Lay tadi pagi.

"Eh, Git lo ikut juga?" tanya Rara.

Iya, dipaksa, jawab gue dalem hati. Tapi gue cuma nyengir aja jadinya. Kalau gue jujur, orang yang masih memeluk pinggang gue dengan posesif ini pasti akan bertingkah macem-macem, lebih dari tadi pagi.

"Gimana Kris? Udah beres semua?" tanya Lay ke arah gerombolan gengnya.

"Udah, taruhan udah gue urus, jalanan juga. Xiumin udah nanyain jadwal patroli malem ini, dan di sini aman," jawab Kris.

Well, mereka melakukan penyalahgunaan kekuasaan juga ternyata. Balap liar nggak pernah ketangkep karena ada orang dalem yang bisa nentuin lokasinya sehingga nggak terjaring razia.

"Lawannya siapa?"

"Mark Tuan," jawab Kak Sehun singkat.

Nama yang disebut Kak Sehun membuat gue berjengit pelan di tempat. Dahi gue sedikit berkerut mencoba berpikir apakah gue salah mengingat nama mantan pacar gue itu. Tetapi seinget gue Mark Tuan kenalan gue ya cuma mantan gue itu.

BAD SERIES (Eternal Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang