Gue diajak ngumpul di markas mereka kayak biasa. Katanya malem ini mereka mau ribut lagi, entah sama geng yang mana. Gue udah ngelarang Lay untuk nggak ikutan, tapi dia bilang nggak bisa. Kalo gengnya turun dia harus turun katanya. Itulah yang dinamakan setia kawan menurut versi dia.
Dia kalo tubir antar geng nggak pake pengawal. Soalnya kalau pakai pengawal, pasti lawannya kalah telak dan mereka bakal jadi bahan omongan kalo mereka nggak gentle ributnya karena pakai pengawal.
Ya iyalah, mereka semua punya pengawal dan ajudan pribadi masing-masing yang disediain sama keluarga mereka. Tapi kelakuannya pada begitu, sok-sokan ribut sendiri.
"Bos, kok lo jarang nge klub lagi sih?" tanya Chen ke Lay yang lagi ngeliat pistol keluaran terbaru yang dikirim lewat keluarga Tao yang baru dateng pagi ini.
"Asik kelonan dia, mana mau ke klub," yang jawab malah Kris.
Lay mengabaikan ledekan teman-temannya dan malah bertanya, "Bikin ulah apa lagi lo pada?"
"Nggak ada kok bos," jawab Xiumin sambil ngunyah es durian yang dibawain sama Kyungsoo. Es durian itu terlihat bertekstur. Baekhyun bilang itu terbuat dari buah asli dan nyokapnya Kyungsoo yang bikin.
Gue yang nggak suka bau durian yang menyengat pun mulai ngerasa enek dan mual, makanya gue menutup hidung. "Lo kenapa Git?" tanya Rara kebingungan. Dia kayaknya ngeliat gelagat aneh gue barusan. Gue cuma ngegeleng sambil nutup hidung, tapi tetep gue mual.
"Bos? Jadi kali? Lo nggak main aman ya?" tanya Baekhyun spontan.
"Mampus makin berat ini tugas kita kalo si bos ketauan punya bini. Bisa bisa kita disuruh jadi pengawal bininya ntar!" kata Kai histeris yang bikin yang lain ngeliat ke arah gue dengan panik.
Muka Lay terlihat kaget, dan dia pun menghampiri gue. Dia melepas tangan gue dari hidung dan nanya gue kenapa. "Gue nggak suka durian, baunya bikin enek," jawab gue jujur.
"Buang semua duriannya!" Kata Lay ke teman-temannya dengan spontan yang membuat mereka semua menatap Lay dengan pandangan tidak percaya.
"Atuh ini nanggung Bos, lagi enak, situ kalo lagi enak juga nggak mau diudahin kan?" kata Baekhyun nyinyir.
Gak enak juga sih gue sama mereka yang lagi asik makan durian, kesannya cuma gara-gara gue keasikan mereka hilang. "Udah, nggak usah. Gue bagi parfum lo aja sini." pinta gue ke Lay pada akhirnya. Gue lagi nggak bawa parfum soalnya hari ini.
Lay langsung mengambil tasnya dan nyemprotin parfum ke badannya dan masukin parfum itu ke dalem tasnya lagi yang membuat gue menyeritkan alis heran. "Gimana gue ngirupnya?" tanya gue masih dengan menutup hidung.
Kenapa parfumnya ditaruh lagi sih?
"Langsung dari gue," jawab Lay enteng sambil beranjak ke arah gue.
Damn! Di depan temen-temennya masih aja kelakuannya mines.
"Emm... maunya kelonan mulu nggak di mana-mana ya," sindir Luhan.
"Makanya cari dong temen kelonan," ledek Kai yang berujung dilempar pancake durian sama Baekhyun.
"Nggak usah sombong mentang-mentang punya cewek!" sungut Baekhyun sewot.
Gue emang udah biasa ngeliat Rara Chanyeol, iim Kai sama Kris Jojo ketek-ketekan kalo nggak peluk-peluk manja. Tapi gue sama Lay nggak pernah ngelakuin itu di kumpulan temen-temennya Lay. Paling kalo kelonan ya di kamar gue doang, di apartemen.
Lay langsung mengambil tempa duduk di samping gue dan memeluk gue, gue cuma bisa nyembunyiin muka gue di badannya yang wangi itu. Posisinya nggak jauh beda dari yang gue mabok gara-gara diajak ngebut di China waktu itu. Badannya benar-benar melingkupi tubuh gue.
"Hem... anget ya?" ledek Chanyeol. Padahal dia lagi kelonan juga sama pacarnya.
"Udah terusin apa yang mau dibahas." Lay semakin mengeratkan pelukannya yang membuat gue nggak bisa melihat ke sekitar, hanya terfokus dengan dada bidangnya yang kini hanya berjarak beberapa senti dari wajah gue.
"Sepupu lo bikin geng baru Lay," sahutTao.
"Junhui?" tanya Lay dengan sangsi.
Jun?!
Sumpah gue kaget. Jadi sejak tadi yang dibahas itu geng sepupunya sendiri? Dia sama Jun nggak akur?
"Sekarang anggota gengnya nggak kalah banyak dari kita," kata Sehun.
Buset mereka aja dua belas. Terus anggotanya Jun berapa?
"Berapa orang emang?"
"Tiga belas," sahut Sehun.
Waduh banyak juga...
"Gue saranin jangan bawa dendam lama Lay," kata Kyungsoo yang terdengar seperti memperingati.
Dendam apaan nih? Gue harus nyari tau nanti.
.....
Ini udah jam setengah dua belas malem, tapi Lay belum pulang ke apartemen. Iya sih, namanya juga lagi tubir, biasanya juga nggak pulang malah. Tapi entah kenapa gue kali ini ngerasa lebih resah, dan malah nungguin dia pulang. Gue takut dia kenapa-napa.
Saat keresahan itu semakin menjadi, gue ngedenger suara ponsel gue berbunyi dan ada panggilan masuk.
Incoming call from Lay...
Ya, Lay ngeganti nama kontaknya setelah tau gue namain dia setan di kontak gue. Jidat gue langsung disentil sama dia pas dia tau, dan dia langsung misuh misuh nggak terima gue nyimpen kontaknya dengan nama setan.
Gue pun ngangkat panggilan itu,
"Lo belom tidur?" Suara Lay langsung kedengeran dari seberang sana, saat gue bahkan belum mengucapkan kata halo.
"Lagi nggak bisa tidur," jawab gue jujur.
Setelahnya cuma ada keheningan, tapi telepon itu tetep tersambung. Gue bisa mendengar hembusan napas Lay di seberang telepon. Mengetahui bahwa ia baik-baik saja saat ini membuat gue merasa bersyukur.
"Kalo gue pulang sekarang, boleh?" tanya Lay meminta ijin.
Gue gatau apa yang bikin senyum gue merekah saat ini, yang jelas gue ngerasa seneng.
"Boleh kok, gue tunggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SERIES (Eternal Love)
Fanfiction#2 in Fanfiction 05.02.2017 "Even till now, my heart still belong to you... my eternal love" Kisah tentang dua anak manusia yang bertemu dalam sebuah ketidaksengajaan yang penuh perdebatan dan juga kepura-puraan hingga keduanya harus mengakui bahwa...