~pamit~
Tubuh saling bersandar
Ke arah mata angin berbeda
Kau menunggu datangnya malam
Saat kumenanti fajar
Sudah coba berbagai cara
Agar kita tetap bersama
Yang tersisa dari kisah ini
Hanya kau takut kuhilang
Perdebatan apapun menuju kata pisah
Jangan paksakan genggamanmu
Izinkan aku pergi dulu
Yang berubah hanya
Tak lagi kumilikmu
Kau masih bisa melihatku
Kau harus percaya
'Ku tetap teman baikmu
Oh wo-uu
Sudah coba berbagai cara
Agar kita tetap bersama
Yang tersisa dari kisah ini
Hanya kau takut kuhilang
Perdebatan apapun menuju kata pisah
Jangan paksakan genggamanmu
Hu-uu -uu…8. CERAI?
Geisha dan Tommy sedang berada di dalam kamar Geisha dan suaminya, keduanya duduk di pinggir ranjang dengan posisi yang saling berhadapan karena Tommy yang tengah mengganti perban di pelipis Geisha akibat bekas insiden wanita itu yang jatuh dari tangga.
"Selesai," kata Tommy menyudahi aktifitas nya.
"Makasih," Ucap Geisha pada Tommy yang mendapatkan anggukan dari sang empu. Tommy merapikan alat-alat yang telah di pergunakan nya, lalu merapikannya.
"Lo kok baik banget sama gue Tom? Apa jangan-jangan Lo belum move on?" Geisha menatap Tommy penuh selidik.
Tommy terkekeh, "kenapa? Ngarep gue belum move on ya?"
"Dih, setan!" Jengkel Geisha.
"Gue cuma nanya kali. Lo kan mantan gue, ya siapa tahu Lo masih ada rasa sama gue. Secara guekan cantik dan tak terlupakan," kata Geisha kepedean seraya mengibas rambut badainya kebelakang. Tommy lantas menjepit hidung Geisha dengan jari telunjuk dan jari tengahnya membuat korban meringis.
"Sakit tau Tom," kata Geisha seraya mengelus hidung mancungnya yang sudah memerah setelah Tommy melepaskan nya.
"Kurang-kurangin kadar kepedean Lo Gei, ntar malah malu-maluin diri Sendiri. Gak baik," nasehat Tommy pada Geisha.
"Siapa Lo ngatur-ngatur gue?" Kata Geisha berubah ketus.
"Sahabatkan?" Kata Tommy. "Kalau mau lebih juga boleh," katanya lagi membuat Geisha melotot.
"Sialan!" Maki Geisha, Tommy malah tertawa.
"Mau kemana Gei?" Tanya Tommy pada Geisha kala melihat wanita itu bangkit dari duduknya.
Geisha tidak menjawab, Tommy terus memperhatikannya. Geisha mendekat ke arah lemari pakaian nya, dia membuka lemari itu dengan perlahan. Namun, saat lemari itu terbuka sesuatu yang sangat kecil a.k.a debu menghujam matanya membuat Geisha merasakan perih pada matanya.
"Awh, awh, mata gue," kata Geisha sembari mengibas-ngibaskan tangan di depan matanya.
"Lo kenapa Gei?" Tommy kaget dan langsung menghampiri Geisha.
"Mata gue Tom, perih," kata Geisha sambil meringis, matanya terpejam.
"Lo diam dulu, biar gue bantu," kata Tommy membuat Geisha diam, tumben nurut.
Tommy mendekat kearah Geisha, lalu membawa wanita itu kedekat jendela agar lebih terang. "Coba buka mata lo? Sebelah mana yang sakit?" Kata Tommy pada Geisha.
"Kanan," kata Geisha, dia pun membuka matanya perlahan. Matanya memerah. Tommy mencondongkan wajahnya ke depan muka Geisha membuat wanita itu panas dingin.
"M-mau ngapain?" Kata Geisha was-was.
"Diam dulu Gei," kata Tommy. Geisha pun menurut.
Tommy memegang tengkuk Geisha, matanya terarah pada manik wanita di depannya. Tommy meniup mata Geisha dan saat itulah Geisha sadar akan apa yang sedang Tommy lakukan padanya. Posisi mereka berdua saat ini adalah Geisha berada di pojok samping jendela, dan Tommy berada di depannya hingga siapapun yang melihat akan salah paham dengan posisi keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Teen Fiction"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...