14. KEHILANGAN
Sherla berlari dengan tergesa-gesa memasuki rumah Regan, dia khawatir akan sahabatnya itu. Sherla tidak menemukan Regan di lantai bawah, karena itu dia memutuskan untuk naik saja ke atas dan mencari keberadaan Regan di sana. Sesampai nya di lantai dua Sherla langsung menerobos memasuki kamar satu-satunya yang berada di sana, dia pun mendapati Regan di sana.
"Gan," Sherla berlari menghampiri Regan.
Regan menoleh, menatap samar pada Sherla. Regan sedang duduk di lantai dan membelakangi ranjangnya, dia terlihat tidak baik-baik saja dengan sorotan matanya yang layu.
"Gan, Lo gak papa kan?" Tanya Sherla pada Regan, dia berjongkok di samping lelaki itu.
Regan tidak menjawab dan menatap ke depan dengan tatapan kosong, lantas hal itu membuat Sherla kembali melayangkan pertanyaannya. "Gan, are you okay? Lo baik-baik aja kan?" Tanya Sherla sekali lagi, dia bahkan memegang pundak Regan.
"Emang kelihatannya gimana Sher? Apa gue terlihat baik-baik aja?" Kata Regan setelah menoleh pada Sherla.
"Gan... Lo udah liat berita?" kata Sherla pada Regan dengan hati-hati.
"Jadi itu alasan Lo larang gue liat Tv dan internet Sher? Gara-gara berita itu?"
"Gan bukan gitu. Gue cuma gak mau Lo kenapa-kenapa nantinya," Ucap Sherla jujur, dia takut Regan akan berbuat tidak-tidak seperti yang biasa laki-laki itu lakukan ketika kehilangan akal.
"Kenapa gue harus kenapa-kenapa Sher? Emang nya apa yang terjadi sampai gue harus kenapa-kenapa?" Serobot Regan.
"Gan...,"
"Berita itu bohong, itu semua gak benar. Geisha masih hidup, gue yakin dia masih hidup sekarang dan udah sampai Paris dengan selamat. Dia pasti lagi bahagia sekarang, karena gak ada gue yang nyakitin dia."
"Gak ada yang bilang Istri Lo meninggal Gan, gue juga berharap Geisha bukan salah satu penumpangnya," sahut Sherla.
"Udah gue bilang berita itu bohong Sher, itu gak bener!" Ujar Regan meninggikan suaranya. "Gue gak percaya, gue bakalan tuntut orang-orang yang udah bikin berita palsu kayak gitu," tuturnya geram.
"Gan sadar," Sherla menggoyangkan lengan Regan setelah mengalihkan tangannya dari pundak Regan. "Berita itu gak bohong, berita itu benar. Pesawat Lion air emang mengalami kecelakaan, tapi belum tentu pesawat itu yang Geisha pakai," kata Sherla pada Regan membuat lelaki itu menggelengkan kepalanya.
"Enggak Sherla!" Bentak Regan, dia melepaskan tangan Sherla dari lengannya.
"Regan tenang!" Kali ini Sherla yang membentak Regan.
"Gue takut Sher, gue takut," ujar Regan dengan nada amat rendah. "Gimana kalau pesawat itu yang Geisha tumpang? Gimana Sher? Gue gak tahu harus gimana kalau itu beneran kejadian," Regan semakin kalut.
"Gan pliss, jangan kayak gini. Gue yakin Geisha baik-baik aja sekarang. Lo yang tenang okey?"
"Gimana gue bisa tenang Sher, gue gak tahu keadaan Geisha gimana sekarang. Gue takut kalau dia—," Regan tidak sanggup melanjutkan, dja benar-benar takut kalau-kalau terjadi hal buruk pada istrinya.
"Enggak Gan. Kita belum tahu kebenaran nya, Lo tenang dulu. Kalau Lo tenang, gue yakin semuanya akan baik-baik aja," kata Sherla menenangkan Regan.
"Geisha gak mungkin salah satu penumpangnya kan Sher?" Tanya Regan pada Sherla dengan sorot penuh harapan.
Sherla langsung mengangguk, "mudah-mudahan ya Gan," ujarnya pelan dengan segaris senyuman.
"Kenapa Kita gak konfirmasi kebandara langsung Gan? Biar kita tahu kebenaran nya," saran Sherla. "Gimana Gan? Lo mau mastiin kan?" Tanya nya pada Regan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Teen Fiction"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...